Prospek usaha ternak kelinci sangat bagus. Tidak hanya dagingnya yang bisa dimanfaatkan, tetapi kotorannya juga laku dijual, misalnya urine dan kotoran padatnya. Dari segi produksi ternak, sepasang indukan bisa mengalami masa kawin tiga kali dalam setahun. Sekali melahirkan, setiap induknya bisa menghasilkan peranakan rata-rata mencapai 6-7 ekor. Dalam dua bullan anak kelinci langsung bisa dijual.
A. Modal Awal (Analisis Keuangan) Ternak Kelinci
Modal awal ternak kelinci, dibutuhkan biaya Rp 2.000.000,00 untuk pembuatan kandang (kandang kecil Rp 1.000.000,00 yang muat 15 ekor indukan) Rp 3.000.000,00 untuk bibit kelinci. Biaya pakan (katul) adalah Rp 1.600,00/kg, dan untuk indukan butuh 10kg/ minggu. Jadi, modal awalnya, dibttuhkan biaya tidak lebih dari 5,5 juta.
Harga penjualan kelinci tergantung usianya. Jenis vlam atau spot ukuran besar dengan usia dua bulan, bisa mencapai Rp 150.000,00/pasang. Ukuran sedang Rp 60.000,00-Rp 70.000,00/pasang. Bligon (jawa-vlam) usia dua bulan Rp 40.000,00-Rp 50.000,00. Induk berkisar di atas Rp 160.000,00/ekor (tergantung postur tubuh). Spot dan vlam indukan di atas Rp 200.000,00.
Vlam dan spot usia 4-5 bulan : Rp 150.000-Rp 200.000,00/ekor (tergantung ukuran dan kondisi fisik). Bligon usia 4-5 bulan : Rp 50.000,00- Rp 60.000,00/ekor. Rex three color 4-5 bulan : Rp 100.000,00- Rp 150.000,00.
Omzet siklus produksi tiga bulan, dalam kondisi lancar, setelah masa bunting satu bulan dimana rata-rata setiap satu indukan menghasilkan enam ekor anakan tiga pasang dan dua bulan kemudian anakan dijual dengan harga Rp 60.000,00/pasang. Sebagai pemula, dengan kondisi suhu yang selalu berubah-ubah, tingkat kelahiran sangat kecil. Dari 6-7 ekor yang lahir hanya berhasil 2 ekor.
B. Pemasaran Kelinci
Sebelum melakukan pemasaran, jalinlah hubungan dengan peternak-peternak besar. Lakukan crosscbeck dengan peternak-peternak besar. Sebab, peternak-peternak besar sering kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen langsung.
Untuk jenis kelinci hias, ada beberapa jenis : papilon atau dua warna ; martin, yakni yang bagian atas hitam dan perut putih; three color (tiga warna). Untuk yang terakhir ini, merupakan jenis kelinci yang paling diminati, terutama oleh kalangan menengah ke atas.
Jenis vlam, postur tubuhnya panjang dan besar serta mempunyai telinga lebar. Jenis spot, spot hitam dan spot merah, termasuk kelinci unggulan. Jenis vlam dan spot termasuk kelinci yang banyak diminati oleh orang yang hobi memeliharanya.
C. Kompetitor Usaha Kelinci
Di antara peternak kelinci, tidak ada rasa persaingan. Setiap peternak selalu kerja sama yang baik dengan peternak lain. Terutama peternak-peternak besar, selalu mau membantu atau pemula dalam menjalankan usaha ini.
Pemasaran hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan peternak besar dalam melayani klien mereka. Jika jumlahnya sedikit, kelinci bisa diantar, atau pembeli (peternak besar) akan mengambil sendiri kalau jumlahnya cukup banyak.
A. Modal Awal (Analisis Keuangan) Ternak Kelinci
Modal awal ternak kelinci, dibutuhkan biaya Rp 2.000.000,00 untuk pembuatan kandang (kandang kecil Rp 1.000.000,00 yang muat 15 ekor indukan) Rp 3.000.000,00 untuk bibit kelinci. Biaya pakan (katul) adalah Rp 1.600,00/kg, dan untuk indukan butuh 10kg/ minggu. Jadi, modal awalnya, dibttuhkan biaya tidak lebih dari 5,5 juta.
Harga penjualan kelinci tergantung usianya. Jenis vlam atau spot ukuran besar dengan usia dua bulan, bisa mencapai Rp 150.000,00/pasang. Ukuran sedang Rp 60.000,00-Rp 70.000,00/pasang. Bligon (jawa-vlam) usia dua bulan Rp 40.000,00-Rp 50.000,00. Induk berkisar di atas Rp 160.000,00/ekor (tergantung postur tubuh). Spot dan vlam indukan di atas Rp 200.000,00.
Vlam dan spot usia 4-5 bulan : Rp 150.000-Rp 200.000,00/ekor (tergantung ukuran dan kondisi fisik). Bligon usia 4-5 bulan : Rp 50.000,00- Rp 60.000,00/ekor. Rex three color 4-5 bulan : Rp 100.000,00- Rp 150.000,00.
Omzet siklus produksi tiga bulan, dalam kondisi lancar, setelah masa bunting satu bulan dimana rata-rata setiap satu indukan menghasilkan enam ekor anakan tiga pasang dan dua bulan kemudian anakan dijual dengan harga Rp 60.000,00/pasang. Sebagai pemula, dengan kondisi suhu yang selalu berubah-ubah, tingkat kelahiran sangat kecil. Dari 6-7 ekor yang lahir hanya berhasil 2 ekor.
B. Pemasaran Kelinci
Sebelum melakukan pemasaran, jalinlah hubungan dengan peternak-peternak besar. Lakukan crosscbeck dengan peternak-peternak besar. Sebab, peternak-peternak besar sering kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen langsung.
Untuk jenis kelinci hias, ada beberapa jenis : papilon atau dua warna ; martin, yakni yang bagian atas hitam dan perut putih; three color (tiga warna). Untuk yang terakhir ini, merupakan jenis kelinci yang paling diminati, terutama oleh kalangan menengah ke atas.
Jenis vlam, postur tubuhnya panjang dan besar serta mempunyai telinga lebar. Jenis spot, spot hitam dan spot merah, termasuk kelinci unggulan. Jenis vlam dan spot termasuk kelinci yang banyak diminati oleh orang yang hobi memeliharanya.
C. Kompetitor Usaha Kelinci
Di antara peternak kelinci, tidak ada rasa persaingan. Setiap peternak selalu kerja sama yang baik dengan peternak lain. Terutama peternak-peternak besar, selalu mau membantu atau pemula dalam menjalankan usaha ini.
Pemasaran hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan peternak besar dalam melayani klien mereka. Jika jumlahnya sedikit, kelinci bisa diantar, atau pembeli (peternak besar) akan mengambil sendiri kalau jumlahnya cukup banyak.