Siang tadi seperti biasa bersama masyarakat aku menunaikan ibadah sholat Jum’at, alhamdulillah Ya Rabb…
Sang Khatib [sayang aku tak tahu namanya, datengnya mepet sih…] memberikan nasihat tentang kesehatan HATI. Beliau mengutip perkataan seorang ulama dari kalangan tabi’in, yakni Imam Hasan Al Basri, bahwasanya ada 6 hal yang bisa menyebabkan hati kita sakit;
Bermaksiat dengan sengaja, toh nanti akan diampuni [sehingga menunda-nunda tobat]
Mengkonsumsi nikmat Allah tapi tidak mensyukuri
Memiliki ilmu tapi tidak diamalkan
Beramal tapi tidak ikhlas
Tidak ridha [atau ikhlas] dengan ketentuan Allah
Tidak belajar dari kematian, sekalipun [melayat, mengantar, mensholati] menguburkan jenazah
Hati yang sehat, bersih, suci…siapa tidak mau?
Jika menggunakan teori tesis-antitesis, maka sebagian dari metode pen-sehatan hati adalah dengan membuat antitesis dari ke-6 hal diatas, yaitu;
JANGAN bermaksiat dengan sengaja, jika terlanjur JANGAN menunda-nunda tobat]
Mengkonsumsi nikmat Allah dan mensyukurinya
Memiliki ilmu dan diamalkan
Beramal dan ikhlas
Ridha [atau ikhlas] dengan ketentuan Allah
Belajar dari kematian, apalagi sering [melayat, mengantar, mensholati] menguburkan jenazah
Metode pen-sehatan hati yang lain bisa kita dapatkan juga dalam syair TOMBO ATIyang sering kita dengarkan lewat lantunan suara Opick atau juga di langgar-langgar/mushola diantara adzan dan iqomat.
“tombo ati iku lima ing wernane[obat hati ada 5 macam]
moco Qur’an kudu weruh ing maknane[baca Al Qur’an dengan maknanya]
kapindone sholat wengi lakonono[sholat malam lakukanlah]
kaping telu wongkang sholeh kembulana[bergaul dengan orang shaleh]
kaping pate weteng kudu ingkang luwe[perut menahan lapar/perbanyak berpuasa]
kaping lima dzakir wengi ingkang suwe[dzikir malam yang lama]”
[bahasa Pekalongan bagian Bojong]
Matur nuwun dan Jazakumullah Pak Khatib atas nasihatnya. Semoga bermanfaat dunia akhirat. aamiin
Nawir qulubana Ya Allah kal qolbi Rasulika Ya Allah
terangi hati hami Ya Allah, seperti hati Rasul Mu Ya Allah
Bermaksiat dengan sengaja, toh nanti akan diampuni [sehingga menunda-nunda tobat]
Mengkonsumsi nikmat Allah tapi tidak mensyukuri
Memiliki ilmu tapi tidak diamalkan
Beramal tapi tidak ikhlas
Tidak ridha [atau ikhlas] dengan ketentuan Allah
Tidak belajar dari kematian, sekalipun [melayat, mengantar, mensholati] menguburkan jenazah
Hati yang sehat, bersih, suci…siapa tidak mau?
Jika menggunakan teori tesis-antitesis, maka sebagian dari metode pen-sehatan hati adalah dengan membuat antitesis dari ke-6 hal diatas, yaitu;
JANGAN bermaksiat dengan sengaja, jika terlanjur JANGAN menunda-nunda tobat]
Mengkonsumsi nikmat Allah dan mensyukurinya
Memiliki ilmu dan diamalkan
Beramal dan ikhlas
Ridha [atau ikhlas] dengan ketentuan Allah
Belajar dari kematian, apalagi sering [melayat, mengantar, mensholati] menguburkan jenazah
Metode pen-sehatan hati yang lain bisa kita dapatkan juga dalam syair TOMBO ATIyang sering kita dengarkan lewat lantunan suara Opick atau juga di langgar-langgar/mushola diantara adzan dan iqomat.
“tombo ati iku lima ing wernane[obat hati ada 5 macam]
moco Qur’an kudu weruh ing maknane[baca Al Qur’an dengan maknanya]
kapindone sholat wengi lakonono[sholat malam lakukanlah]
kaping telu wongkang sholeh kembulana[bergaul dengan orang shaleh]
kaping pate weteng kudu ingkang luwe[perut menahan lapar/perbanyak berpuasa]
kaping lima dzakir wengi ingkang suwe[dzikir malam yang lama]”
[bahasa Pekalongan bagian Bojong]
Matur nuwun dan Jazakumullah Pak Khatib atas nasihatnya. Semoga bermanfaat dunia akhirat. aamiin
Nawir qulubana Ya Allah kal qolbi Rasulika Ya Allah
terangi hati hami Ya Allah, seperti hati Rasul Mu Ya Allah