INILAH.COM,Jakarta - Kanker merupakan salah satu penyakit yang sangat menakutkan semua orang. Pasalnya penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa melainkan juga anak-anak.
Ancaman akan bahaya kanker terhadap anak-anak itu kembali diingatkan bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia setiap 15 Februari.
Hal tersebut bukan serta merta sebagai ajang peringatan, namun sebagai bahan kajian bahwa kasus kanker anak yang kian meningkat dari tahun ke tahun.
Selain faktor kekurangan sistem deteksi dini, peningkatan kasus kanker pada anak-anak didorong gaya hidup keluarga yang buruk. Kanker darah atau leukimia masih mendominasi kasus kanker yang dialami anak-anak.
dr Edi Setiawan Tehuteru SpA(K) MHA IBCLC dari Rumah Sakit Kanker Dharmais menjelaskan, kanker pada anak tidak bisa dicegah. Pasalnya, sel kanker itu ada di setiap manusia termasuk anak-anak.
“Bagi yang sehat, sel kankernya masih tidur,” katanya dr Edi Setiawan.
Dia mengibaratkan, sel kanker yang ada di seluruh tubuh manusia ini ibarat singa yang sedang tertidur. “Jangan coba-coba dibangunkan,” tandasnya.
Banyak sekali faktor yang bisa membuat sel kanker tadi terbangun lalu mengganas. Di antaranya adalah, faktor genetik atau keturunan, bahan kimia yang termakan seperti boraks dan formalin, virus seperti hepatitis B, dan paparan radiasi tertentu.
Menurut dr Edy Setiawan, dalam kurun waktu 2006 hingga 2007 kasus kanker anak yang terdaftar di RS Kanker Dharmais cenderung meningkat. Contohnya pada kasus leukemia. Pada 2006 ada 10 kasus, 2007 (6 kasus), 2008 (16 kasus), 2009 (25 kasus), dan 2010 (31 kasus).
Menurut Edi, hingga saat ini masih sulit sekali untuk melakukan deteksi awal anak-anak yang menderita kanker. “Kebanyakan baru bisa dideteksi setelah terjadi benjolan atau tumor,” ungkapnya.
Sementara itu, seperti dikutip dari health.com, dari penelitian pada tahun 2007 saja diperkirakan keseluruhan kanker menyerang anak-anak sebanyak 2-4 persen, dan kanker menyumbang kematian pada anak sekitar 10 persen.
Beragam penyebab kanker yang ditemui pada anak. Kanker yang menyerang bayi sejak dilahirkan, diduga disebabkan oleh penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat genetika dalam janin.
Selain itu penyebab kanker pada anak dipicu oleh gaya hidup, seperti faktor lingkungan, makanan yang tidak sehat, maupun infeksi virus dan radiasi. Atau perpaduan antara faktor genetika, lingkungan, infeksi virus, dan radiasi.
Kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah kanker darah atau leukemia (25-30%), disusul oleh retinoblastoma (kanker retina mata), limfoma (kanker kelenjar getah bening), neuroblastoma (kanker saraf), kanker ginjal (tumor Wilms), rabdomiosarkoma (kanker otot lurik), dan osteosarkoma (kanker tulang).
Pendeteksian dan pengobatan sejak dini menjadi harapan bahwa kanker pada anak dapat disembuhkan. Namun diperlukan peran keluarga, karena anak-anak belum dapat menceritakan gejala sakit yang mereka rasakan. [berbagai sumber/mor]