Semua orang mengerti dan menyadari, pengaturan pola hidup dan pola makan sangat berpengaruh pada kesehatan. Namun ternyata, banyak yang masih termakan mitos kesehatan yang tak jarang menyesatkan. Alih-alih mendatangkan kesembuhan, malah menjerumuskan.
Salah satu mitos yang dipercayai adalah makan daging akan menyebabkan darah tinggi. Memang darah tinggi merupakan penyebab utama penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.
Hipertensi membuat jantung bekerja lebih keras, dinding arteri jadi kaku, terbentuknya plak arterosklerosis yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Dalam jangka panjang hipertensi menyebabkan payah jantung, serangan jantung, sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke).
Menurut penjelasan dr.Handarawan Nadesul, bukan daging yang menyebabkan darah tinggi, melainkan garam dapur. "Garam dapurlah yang harus dimusuhi keluarga, terlebih bila ada yang berbakat turunan darah tinggi," katanya.
Dia menambahkan, mengonsumsi daging secukupnya, bukan saja dianjurkan, melainkan diperlukan. Daging mengandung sejumlah zat gizi penting, selain asam amino yang dibutuhkan untuk memelihara sel dan organ tubuh.
"Sekali dua kali dalam seminggu mengonsumsi daging, masih dinilai layak. Begitu juga dengan telur," papar dr.Handrawan. Pantang mengonsumsi daging bukan saja gagal membendung hipertensi, tapi juga berakibat tubuh kekurangan vitamin B12 dan zat besi. Dua zat gizi yang terkandung dalam daging.
sumber
Salah satu mitos yang dipercayai adalah makan daging akan menyebabkan darah tinggi. Memang darah tinggi merupakan penyebab utama penyakit jantung dan berbagai penyakit lainnya.
Hipertensi membuat jantung bekerja lebih keras, dinding arteri jadi kaku, terbentuknya plak arterosklerosis yang dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Dalam jangka panjang hipertensi menyebabkan payah jantung, serangan jantung, sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke).
Menurut penjelasan dr.Handarawan Nadesul, bukan daging yang menyebabkan darah tinggi, melainkan garam dapur. "Garam dapurlah yang harus dimusuhi keluarga, terlebih bila ada yang berbakat turunan darah tinggi," katanya.
Dia menambahkan, mengonsumsi daging secukupnya, bukan saja dianjurkan, melainkan diperlukan. Daging mengandung sejumlah zat gizi penting, selain asam amino yang dibutuhkan untuk memelihara sel dan organ tubuh.
"Sekali dua kali dalam seminggu mengonsumsi daging, masih dinilai layak. Begitu juga dengan telur," papar dr.Handrawan. Pantang mengonsumsi daging bukan saja gagal membendung hipertensi, tapi juga berakibat tubuh kekurangan vitamin B12 dan zat besi. Dua zat gizi yang terkandung dalam daging.
sumber