Liputan6.com, Karanganyar: Sampah-sampah organik, seperti sekam padi, rambut, atau buah, dan sayur-sayura mungkin merupakan barang tak bernilai bagi masyarakat. Namun, di tangan Sulaiman Budi Sunarto sampah-sampah tersebut bisa menghasilkan energi alternatif pengganti elpiji dan listrik.
Kepada SCTV, Ahad (13/6), Sunarto mengatakan, cara kerja pemanfaatan sampah amat sederhana. Sampah diolah dengan alat yang dinamai albakos. Sampah-sampah organik yang telah dikumpulkan, dimasukkan ke dalam jelaga albakos yang di bawahnya dibakar menggunakan arang. Proses pembakaran memakan waktu minimal satu jam untuk memisahkan gas metan murni dengan karbon dan zat lain yang kurang bermanfaat dari alat purifikasi.
Dari alat purifikasi, gas yang dihasilkan disalurkan melalui pipa-pipa dan kemudian terkumpul dalam kantong plastik besar. Dari kantung plastik ini kemudian gas metan disalurkan ke genset yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik atau bisa langsung digunakan untuk memasak.
Sampah sebagai energi alternatif merupakan solusi energi masa depan, karena selain bahan baku yang mudah didapat, bahan bakar alternatif ini juga ramah lingkungan. Selain itu, meski belum mampu mengatasi krisis energi listrik, pendayagunaan sampah setidaknya juga bisa mengurangi masalah volume sampah yang tiap hari terus bertambah.
Jika setiap rumah tangga telah memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif, boleh jadi masyarakat tidak lagi pusing dengan kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik maupun kenaikkan elpiji di masa mendatang.(IDS/BOG)
Kepada SCTV, Ahad (13/6), Sunarto mengatakan, cara kerja pemanfaatan sampah amat sederhana. Sampah diolah dengan alat yang dinamai albakos. Sampah-sampah organik yang telah dikumpulkan, dimasukkan ke dalam jelaga albakos yang di bawahnya dibakar menggunakan arang. Proses pembakaran memakan waktu minimal satu jam untuk memisahkan gas metan murni dengan karbon dan zat lain yang kurang bermanfaat dari alat purifikasi.
Dari alat purifikasi, gas yang dihasilkan disalurkan melalui pipa-pipa dan kemudian terkumpul dalam kantong plastik besar. Dari kantung plastik ini kemudian gas metan disalurkan ke genset yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik atau bisa langsung digunakan untuk memasak.
Sampah sebagai energi alternatif merupakan solusi energi masa depan, karena selain bahan baku yang mudah didapat, bahan bakar alternatif ini juga ramah lingkungan. Selain itu, meski belum mampu mengatasi krisis energi listrik, pendayagunaan sampah setidaknya juga bisa mengurangi masalah volume sampah yang tiap hari terus bertambah.
Jika setiap rumah tangga telah memanfaatkan sampah menjadi energi alternatif, boleh jadi masyarakat tidak lagi pusing dengan kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik maupun kenaikkan elpiji di masa mendatang.(IDS/BOG)