Pada kondisi tertentu battery charger sangat dibutuhkan, bila coil charger pada kendaraan rusak misalnya. Rangkaian battery charger sederhana ini benar benar hanya memerlukan komponen yang sedikit. Rangkaian charger ini mempunyai tegangan output 12V.
Pada dasarnya in merupakan catu daya 12VDC yang dilengkapi dengan Amperemeter untuk memantau arus yang mengalir pada battery. Rangkaian dioda penyearah 1N4007 menyearahkan arus AC yang keluar dari trafo yang selanjutnya sebuah elco 2200uF akan membuat keluaran lebih bersih dan stabil..
Bila kita memiliki sebuah baterai dengan kondisi kosong dan diberikan charge dengan rangkaian ini maka pada amperemeter akan terbaca sekitar 1-3A. Seiring dengan proses charging, semakin besar arus yang diterima baterai maka arus charge dari rangkaian akan secara perlahan turun, sehingga pada saat pertama akan terbaca arus tinggi oleh amperemeter dan berangsur angsur turun.
Dan akhirnya jika kondisi baterai sudah penuh maka pembacaan amperemeter akan menjadi nol. Saya sudah mencoba dengan menggunakan amperemeter ( AVO ) digital dan bekerja dengan baik. Selalu perhatikan posisi plus (+) dan minus (-) baterai dan charger. Salah memberikan polaritas akan berakibat fatal bagi baterai maupun bagi rangkaian.
Sebagai catatan, pada rangkaian battery charger sederhana diatas digunakan dioda 1N4007 yang memiliki kapasitas 1A, akan lebih bila menggunakan dioda penyearah 3A misalnya 1N5402.
Begitu juga dengan elco yang digunakan, akan lebih baik jika menggunakan elco dengan spesifikasi 2200uF dengan tegangan 50VDC.
Cukup sederhana bukan rangkaian battery charger sederhana ini ?
Pada dasarnya in merupakan catu daya 12VDC yang dilengkapi dengan Amperemeter untuk memantau arus yang mengalir pada battery. Rangkaian dioda penyearah 1N4007 menyearahkan arus AC yang keluar dari trafo yang selanjutnya sebuah elco 2200uF akan membuat keluaran lebih bersih dan stabil..
Bila kita memiliki sebuah baterai dengan kondisi kosong dan diberikan charge dengan rangkaian ini maka pada amperemeter akan terbaca sekitar 1-3A. Seiring dengan proses charging, semakin besar arus yang diterima baterai maka arus charge dari rangkaian akan secara perlahan turun, sehingga pada saat pertama akan terbaca arus tinggi oleh amperemeter dan berangsur angsur turun.
Dan akhirnya jika kondisi baterai sudah penuh maka pembacaan amperemeter akan menjadi nol. Saya sudah mencoba dengan menggunakan amperemeter ( AVO ) digital dan bekerja dengan baik. Selalu perhatikan posisi plus (+) dan minus (-) baterai dan charger. Salah memberikan polaritas akan berakibat fatal bagi baterai maupun bagi rangkaian.
Sebagai catatan, pada rangkaian battery charger sederhana diatas digunakan dioda 1N4007 yang memiliki kapasitas 1A, akan lebih bila menggunakan dioda penyearah 3A misalnya 1N5402.
Begitu juga dengan elco yang digunakan, akan lebih baik jika menggunakan elco dengan spesifikasi 2200uF dengan tegangan 50VDC.
Cukup sederhana bukan rangkaian battery charger sederhana ini ?