Usaha Peternak Kelinci

Prospek usaha ternak kelinci sangat bagus. Tidak hanya dagingnya yang bisa dimanfaatkan, tetapi kotorannya juga laku dijual, misalnya urine dan kotoran padatnya. Dari segi produksi ternak, sepasang indukan bisa mengalami masa kawin tiga kali dalam setahun. Sekali melahirkan, setiap induknya bisa menghasilkan peranakan rata-rata mencapai 6-7 ekor. Dalam dua bullan anak kelinci langsung bisa dijual.



A. Modal Awal (Analisis Keuangan) Ternak Kelinci

Modal awal ternak kelinci, dibutuhkan biaya Rp 2.000.000,00 untuk pembuatan kandang (kandang kecil Rp 1.000.000,00 yang muat 15 ekor indukan) Rp 3.000.000,00 untuk bibit kelinci. Biaya pakan (katul) adalah Rp 1.600,00/kg, dan untuk indukan butuh 10kg/ minggu. Jadi, modal awalnya, dibttuhkan biaya tidak lebih dari 5,5 juta.

Harga penjualan kelinci tergantung usianya. Jenis vlam atau spot ukuran besar dengan usia dua bulan, bisa mencapai Rp 150.000,00/pasang. Ukuran sedang Rp 60.000,00-Rp 70.000,00/pasang. Bligon (jawa-vlam) usia dua bulan Rp 40.000,00-Rp 50.000,00. Induk berkisar di atas Rp 160.000,00/ekor (tergantung postur tubuh). Spot dan vlam indukan di atas Rp 200.000,00.

Vlam dan spot usia 4-5 bulan : Rp 150.000-Rp 200.000,00/ekor (tergantung ukuran dan kondisi fisik). Bligon usia 4-5 bulan : Rp 50.000,00- Rp 60.000,00/ekor. Rex three color 4-5 bulan : Rp 100.000,00- Rp 150.000,00.

Omzet siklus produksi tiga bulan, dalam kondisi lancar, setelah masa bunting satu bulan dimana rata-rata setiap satu indukan menghasilkan enam ekor anakan tiga pasang dan dua bulan kemudian anakan dijual dengan harga Rp 60.000,00/pasang. Sebagai pemula, dengan kondisi suhu yang selalu berubah-ubah, tingkat kelahiran sangat kecil. Dari 6-7 ekor yang lahir hanya berhasil 2 ekor.

B. Pemasaran Kelinci

Sebelum melakukan pemasaran, jalinlah hubungan dengan peternak-peternak besar. Lakukan crosscbeck dengan peternak-peternak besar. Sebab, peternak-peternak besar sering kesulitan dalam memenuhi permintaan konsumen langsung.

Untuk jenis kelinci hias, ada beberapa jenis : papilon atau dua warna ; martin, yakni yang bagian atas hitam dan perut putih; three color (tiga warna). Untuk yang terakhir ini, merupakan jenis kelinci yang paling diminati, terutama oleh kalangan menengah ke atas.

Jenis vlam, postur tubuhnya panjang dan besar serta mempunyai telinga lebar. Jenis spot, spot hitam dan spot merah, termasuk kelinci unggulan. Jenis vlam dan spot termasuk kelinci yang banyak diminati oleh orang yang hobi memeliharanya.

C. Kompetitor Usaha Kelinci

Di antara peternak kelinci, tidak ada rasa persaingan. Setiap peternak selalu kerja sama yang baik dengan peternak lain. Terutama peternak-peternak besar, selalu mau membantu atau pemula dalam menjalankan usaha ini.

Pemasaran hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan peternak besar dalam melayani klien mereka. Jika jumlahnya sedikit, kelinci bisa diantar, atau pembeli (peternak besar) akan mengambil sendiri kalau jumlahnya cukup banyak.

Peringatan Hari Pembela Tanah Air (PETA) Ke-68



Pembela Tanah Air (PETA) merayakan Hari Ulang Tahun ke-68, acara ini dipusatkan di Museum PETA, Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pembela Tanah Air kini genap berusia 68 tahun. Museum PETA di Jalan Sudirman, Kota Bogor ditetapkan sebagai situs bersejarah sekaligus pusat kegiatan YAPETA.

Quote:
Sekilas Tentang Pembela Tanah Air (PETA)

Tentara Sukarela Pembela Tanah Air disingkat PETA (kyōdo bōei giyûgun?) adalah kesatuan militer yang dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.

Tentara PETA telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh nasional yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Veteran-veteran tentara PETA telah menentukan perkembangan dan evolusi militer Indonesia, antara lain setelah menjadi bagian penting dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga akhirnya TNI. Karena hal ini, PETA banyak dianggap sebagai salah satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia.


Pemberontakan batalion PETA di Blitar
Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan sebuah pemberontakan. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan PETA sendiri maupun Heiho. Supriadi, pimpinan pasukan pemberontak tersebut, menurut sejarah Indonesia dinyatakan hilang dalam peristiwa ini.

Akan tetapi, pimpinan lapangan dari pemberontakan ini, yang selama ini dilupakan sejarah, Muradi, tetap bersama dengan pasukannya hingga saat terakhir. Mereka semua pada akhirnya, setelah disiksa selama penahanan oleh Kenpeitai (PM), diadili dan dihukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer Tentara Kekaisaran Jepang di Eevereld (sekarang pantai Ancol) pada tanggal 16 Mei 1945.


Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, PETA memiliki andil cukup besar dalam mengusir para penjajah sekaligus mengamankan para tokoh pejuang seperti Diantaranya:

1. "Para pejuang dan pembela Tanah Air memberikan andil sangat besar bagi kemerdekaan Indonesia, Tanpa keterlibatan para pejuang, kita tidak akan merdeka dari penjajahan".

2. "Tanpa keterlibatan PETA, Bung Karno - Bung Hatta tidak akan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Saat Bung Karno diculik dan diasingkan ke Rengasdengklok, PETA yang menyelamatkan".

5 Minuman Segar Peramping Perut

1. Air berbagai rasa



Selalu memenuhi asupan cairan adalah kunci untuk menjaga berat badan. Minum air putih membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan, mengurangi risiko kembung dan membuat Anda kenyang lebih lama. Tetapi, jika Anda bosan dengan rasa air putih, tambahkan saja perasan jeruk nipis, daun mint atau irisan mentimun.


2. Jus semangka



Selama jus semangka tidak ditambah dengan gula, asam aminonya bisa membantu meluruhkan lemak perut. Adalah asam arginine, yang menurut penelitian dalam Journal of Nutrition bisa mengurangi lemak tubuh dan membuat massa otot lebih kecil, termasuk otot perut. Kandungan nutrisi dan asamnya juga berfungsi meningkatkan metabolisme tubuh.


3. Teh peppermint



Ini adalah minuman 'pemadam' haus yang sangat menyegarkan saat cuaca panas. Fungsinya bukan hanya menghilangkan dahaga tetapi juga membantu tubuh memproses lemak lebih cepat. Setelah Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi seperti daging merah, minum saja teh peppermint.


4. Nanas frappe



Buatlah jus nanas Anda menjadi minuman segar sekaligus bisa merampingkan perut. Caranya dengan mencampurkan dua sendok makan minyak biji rami ke dalam jus. Kandungan asam lemak tak jenuh pada minyak biji rami terbukti bisa meluruhkan lemak perut. Sementara, nanas mengandung bromelain, yaitu enzim yang membantu memecah protein, sehingga mempermudah proses pencernaan dan mencegah kembung.


5. Teh hijau



Bukan hanya mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, konsumsi teh hijau juga membantu mengurangi lemak perut. Hal ini karena kandungan catechin pada teh hijau yang sangat tinggi. Akan lebih baik jika Anda mengonsumsinya sebelum berolahraga, karena akan membantu pembakaran lemak lebih banyak.




sumber

Tidur 7 Jam Sehari Baik Bagi Prestasi Siswa



ilustrasi

JAKARTA l SURYA Online - Tidur tujuh jam sehari bagi siswa SMA akan mendatangkan manfaat lebih baik pada mereka dalam belajar, ungkap sebuah penelitian.

“Ini bukan membahas gangguan tidur, data itu dengan sederhana mengatakan bahwa tujuh jam adalah waktu optimal pada usia itu,” Ujar wakil peneliti Eric Eide dari Brigham Young University (BYU) seperti dikutip dari medindia.

Penelitian terbaru dipimpin oleh Eide dan professor ekonomi dari BYU Mark Showalter.

Mereka menganalisa data dari 1.724 siswa sekolah menengah pertama dan atas. Mereka menemukan hubungan yang kuat antara jam tidur yang remaja peroleh dan kemampuan mereka dalam tes yang terstandarisasi.

“Kami tak memandang pada perspektif seorang anak yang mungkin kelebihan tidur. Di sisi lain, jika seorang anak memperoleh 5.5 jam tidur semalam karena jadwal padat, Ia akan tampil lebih baik jika ia memperoleh tambahan tidur 90 menit setiap malamnya,” tandas Eide Said.

10 Kejadian Heboh Karena Air Susu Ibu Yang Menjadi Kontroversi Dunia

Pemberian ASI eksklusif pada bayi hingga minimal 6 bulan terus digalakkan, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Namun ada beberapa kontroversi yang cukup menghebohkan yang terjadi terkait pemberian ASI pada bayi.

Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik buat bayi, tapi sayangnya jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif semakin menurun. Bahkan, setidaknya ada 10 kontroversi ASI yang paling heboh di dunia.

Berikut 10 kontroversi ASI yang cukup menghebohkan di dunia, seperti dilansir Time, Kamis (24/2/2011):

1. Wanita yang menyusui dikeluarkan dari pesawat

Perselisihan hukum mengenai menyusui di tempat publik ini berlangsung sejak tahun 2006 ketika seorang ibu yang menyusui bernama Emily Gillette mengatakan bahwa pramugari pesawat Delta Connection menyuruhnya turun dari pesawat ketika ia menolak untuk menutup bagian dada saat menyusui putrinya yang berusia 22 bulan.Gillette mengajukan pengaduan ke Vermont Human Rights Commission (Komisi HAM Vermont) dan mengklaim bahwa ia duduk diam di dekat jendela dengan suami ada disebelahnya saat menyusui dalam pesawat tersebut.

2. Facebook menghapus foto profil seorang ibu yang sedang menyusui

Pada tahun 2009, seorang wanita merasa jengkel karena menyadari bahwa foto-fotonya saat menyusui dihapus dari album foto akun Facebook miliknya, meskipun foto tersebut hanya untuk ditunjukkan pada teman dan keluarganya.Facebook beralasan bahwa foto dengan menunjukkan puting payudara adalah melanggar kebijakan mereka karena dianggap cabul atau pornografi, sehingga foto-foto tersebut harus dihapus tanpa persetujuan pemilik akun tersebut.

Hal itu cukup menuai kontroversi, terutama di kalangan ibu-ibu yang menyusui bayinya. Sampai-sampai untuk menyatakan protesnya, beberapa ibu mulai membuat grup Facebook baru dengan diberi nama 'Hey Facebook, Breastfeeding Is Not Obscene (Hei Facebook, Menyusui Bukan Tidak Senonoh)'. Grup tersebut kini telah memiliki lebih dari 250.000 anggota dan melampirkan hampir 7.000 foto ibu tengah menyusui bayinya.

3. Menyusui anak usia sekolah

Ada banyak perdebatan tentang berapa usia anak untuk berhenti menyusu ASI, namun kebanyakan orang Amerika setuju bahwa pada saat seorang anak masuk taman kanak-kanak, maka sudah saatnya berhenti menyusu.Tapi tidak dengan Amanda Hurst. Ibu berusia 29 tahun ini menjadi pembicaraan utama di tahun 2010 karena membuat keputusan tetap menyusui dua anaknya bersamaan yang berusia 6 tahun dan 5 bulan. Tak hanya Hurst, pada tahun 2006, British documentary, Extraordinary Breastfeeding mencatata seorang ibu yang menyusui hingga usia 8 tahun.

4. Boneka bayi menyusui

Meskipun mainan ini tidak pernah dibuat di Amerika Serikat, tapi acara American Morning Shows dan kelompok ibu di seluruh negara itu beramai-ramai di musim panas lalu untuk meniru boneka menyusui asal Spanyol tersebut.Tapi sayangnya, boneka bayi yang bernama 'Bebe Gloton' (bayi pelahap) dilengkapi dengan rompi kecil sehingga membuat suara-suara menyusui dan gerakan mulut ketika menelan menjadi aneh terhalang rompi. Boneka ini banyak mendapat pujian dari pendukung ASI, tetapi kepantasannya sebagai mainan menjadi topik panas di acara Today NBC, karena pembawa acaranya mengatakan boneka tersebut merupakan sesuatu yang menyeramkan.


5. Pakaian bayi bertuliskan 'Formula Powered'

Kaos simple Old Navy untuk bayi yang bertuliskan 'Formula Powered' seharga 5 dolar ini dipasarkan sejak tahun 2009. Tapi kaos ini mendapat banyak kritik karena dianggap perusahaan tersebut lebih mendukung pemberian susu formula ketimbang ASI pada bayi."Itu tidak dimaksudkan untuk menjadi anti-ASI," kata Louise Callagy, juru bicara dari Gap Inc, perusahaan induk Old Navy, yang juga menunjukkan bahwa Old Navy juga memproduksi bra menyusui dan atasan.

6. Salma Hayek menyusui bayi keturunan Afrika

Aktris Salma Hayek membuka jenis perdebatan baru mengenai menyusui pada 2009 ketika video ia tengah menyusui bayi laki-laki lapar di Sierra Leone muncul di YouTube.Hayek mengatakan kepada ABC Nightline bahwa ia menyusui bayi yang baru lahir dalam upaya untuk mempromosikan menyusui di wilayah yang memiliki salah satu angka kematian bayi tertinggi di dunia, terutama karena kekurangan gizi.

Dan sementara penularan HIV melalui pemberian ASI menjadi kekhawatiran ibu-ibu di seluruh Afrika. Pedoman kesehatan internasional juga menganjurkan ibu HIV-positif untuk menghindari menyusui. Tapi di Sierra Leone, kelaparan adalah ancaman langsung.Hayek mendapat pujian untuk misi tersebut dan videonya mendorong gelombang diskusi mengenai apakah negara-negara Barat harus menyumbangkan ASI ke negara-negara yang membutuhkan, dan bukan dengan memberikan susu formula bayi.

7. Gambar ibu menyusui di sampul depan majalah Redbook

Pada tahun 1997, majalah Redbook mengeluarkan resolusioner yang menampilkan aktor Pierce Brosnan yang menatap payudara kekasihnya Keely Shaye Smith yang tengah menyusui anak mereka sebagai gambar di sampul depan majalah.Gambar tersebut sebenarnya tidak terlalu mengekspos payudara Smith, tetapi beberapa pelanggan mengeluh dengan gambar sampul depan tersebut karena dianggap bersifat cabul.

8. Foto topless Julie Bowen yang tengah menyusui anak kembarnya

Bintang ABC smash Julie Bowen membuat kontroversi pada bulan Mei tahun lalu karena merilis foto dirinya yang topless dan menyusui anak kembarnya dengan foto yang diberi nama 'football hold', yaitu posisi menyusui yang memungkin ibu menyusui bayi kembar secara bersamaan.

9. Patung Angelina Jolie tengah menyusui


Patung telanjang Angelina Jolie di Oklahama AS, yang tengah menyusui anak kembarnya cukup menulai kontroversi. Pada tahun 2009, pematung Daniel Edwards menggambarkan patung Jolie duduk sambil memberi makan bayi kembar secara bersamaan untuk pekerjaan yang tampak aneh berjudul 'Landmark for Breastfeeding'.


10. Konflik Sarah Palin dan Michelle Obama

Michelle Obama mungkin tidak pernah mengharapkan bahwa kampanye ASI-nya menuai konflik. Kampanye mendapat sindiran dari mantan cawapres yang menjadi lawan suaminya Obama yakni Sarah Palin.

Sarah Palin mengatakan, "Tidak heran Michelle Obama mengatakan kepada semua orang lebih baik menyusui bayi, ya karena harga susu yang begitu tinggi sekarang".
Niat baik Michelle juga dituding memberikan tekanan yang terlalu besar pada ibu-ibu untuk menyusui. Palin dan politikus Tea Party Michele Bachmann kemudian mendesak Obama untuk membuat aturan pengurangan pajak untuk peralatan pompa untuk memerah ASI.


sumber

Diimbau Tak Berlebihan Makan Petai dan Jengkol!



Petai dan jengkol sering dipandang sebagai makanan kampung. Meski berbau menyengat, banyak orang menggemarinya. Seperti pangan lainnya, petai dan jengkol selain bermanfaat juga berbahaya jika dimakan berlebihan.

Petai (Parkia speciosa) sangat populer di Indonesia, juga di Laos, Burma, Malaysia, Singapura, bagian selatan Thailand, dan timur laut India. Selain dinikmati oleh warga lokal, petai juga diekspor dalam bentuk beku atau direndam air garam.

Polong yang berbau menyengat ini diketahui sebagai sumber antioksidan alami. Peneliti dari National University of Singapore menyebutkan bahwa petai tinggi kandungan zat phenolic, lebih tinggi dibanding sayuran lain. Polongnya lebih banyak mengandung phenolic dibanding bijinya, sehingga kandungan antioksidannya lebih tinggi.




Biji petai juga mengandung vitamin C, namun tidak dengan polongnya. Selain itu, petai juga mengandung vitamin A, B6, dan B12, serta potassium dan zat besi.



Bau petai bisa tahan 2 hari di mulut dan di tubuh akibat kandungan asam amino tertentu. Karena merupakan sumber karbohidrat kompleks, petai dapat membuat kentut berbau busuk. Konon petai dapat menghasilkan serotonin yang dapat menimbulkan rasa nyaman.

Petai dipercayai memiliki berbagai khasiat, di antaranya menetralkan asam dan mengurangi iritasi di usus. Riset membuktikan bahwa petai dapat mengurangi resiko kematian akibat stroke hingga 40%. Selain itu, konsumsi petai dapat mengatasi anemia dan tekanan darah tinggi.



Namun, petai tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan. Berdasarkan penelitian petai dapat membahayakan ginjal. Orang yang menderita asam urat juga tidak boleh memakan petai.

Bagaimana dengan jengkol? Buah yang bernama ilmiah Archidendron pauciflorum ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Ekstrak bijinya dapat menghasilkan warna ungu, sehingga biasa digunakan sebagai pewarna tekstil.

Selain di Indonesia, jengkol juga dikonsumsi di Malaysia, Myanmar, Bangladesh, dan Thailand bagian selatan. Konon, jengkol dapat mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi. Walau belum dibuktikan secara ilmiah, jengkol juga bisa mengobati anemia karena kandungan zat besinya yang tinggi.

Menurut detikhelath, tiap 100 gram jengkol terdapat 4,7 gram zat besi. Rata-rata orang mengonsumsi 20-50 gram per porsi, sehingga dari jengkol saja dapat diperoleh zat besi sebanyak 0,85 – 2,3 gram. Padahal secara umum manusia hanya membutuhkan asupan zat besi harian sebanyak 0,11-0,27 gram.

Terlalu banyak mengonsumsi jengkol dapat menyebabkan keracunan. Buah ini mengandung asam jengkolat (djenkolic acid) yang bila mengendap dapat membentuk kristal berujung runcing. Endapan ini berbahaya karena dapat melukai pembuluh darah dan saluran kencing.

Gejala keracunan jengkol adalah nyeri perut, mual dan muntah, susah buang air kecil, hingga berkurangnya volume urin yang disertai bercak darah. Jika tidak ditangani dengan benar, korban dapat menderita asam urat dan gagal ginjal akut. Gejala ini biasanya menyerang pria dan tidak langsung terlihat, namun dapat terakumulasi seiring seringnya memakan jengkol.

Belum jelas berapa takaran jengkol yang aman dikonsumsi. Selain itu, toleransi individu terhadap asam jengkolat juga berbeda-beda. Jika mengalami nyeri perut, mual, muntah, dan susah buang air kecil, atasi dengan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika perlu, minum arang yang dihaluskan dan dicampur ke dalam air putih untuk menyerap racun jengkol yang tertinggal di saluran pencernaan.

Namun, jika sudah parah seperti keluar kencing darah dan tidak doyan minum, segera ke dokter atau rumah sakit. Dokter akan memberikan infus natrium bikarbonat untuk menyeimbangkan komposisi kimia dalam tubuh usai keracunan asam jengkol.

(Odi/fat)




sumber :

Kegilaan Istana Awang-awang Abu Nawas Vs Raja Harun Al Rasyid



ILUSTRASI. (foto: Google)
Abu Nawas belum kembali. Kata istrinya ia bersama seorang Pendeta dan seorang Ahli Yoga sedang melakukan pengembaraan suci. Padahal saat ini Baginda amat membutuhkan bantuan Abu Nawas. Beberapa hari terakhir ini Baginda merencanakan membangun istana di awang-awang. Karena sebagian dari raja-raja negeri sahabat telah membangun bangunan-bangunan yang luar biasa.

Baginda tidak ingin menunggu Abu Nawas lebih lama lagi. Beliau mengutus beberapa orang kepercayaannya untuk mencari Abu Nawas. Mereka tidak berhasil menemukan Abu Nawas kerena Abu Nawas ternyata sudah berada di rumah ketika mereka baru berangkat.

Abu Nawas menghadap Baginda Raja Harun Al Rasyid. Baginda amat riang. Saking gembiranya beliau mengajak Abu Nawas bergurau. Setelah saling tukar menukar cerita-cerita lucu, lalu Baginda mulai mengutarakan rencananya.

"Aku sangat ingin membangun istana di awang-awang agar aku lebih terkenal di antara raja-raja yang lain. Adakah kemungkinan keinginanku itu terwujud, wahai Abu Nawas?"

"Tidak ada yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini Paduka yang mulia." kata Abu Nawas berusaha mengikuti arah pembicaraan Baginda.

"Kalau menurut pendapatmu hal itu tidak mustahil diwujudkan maka aku serahkan sepenuhnya tugas ini kepadamu." kata Baginda puas.

Abu Nawas terperanjat. la menyesal telah mengatakan kemungkinan mewujudkan istana di awang-awang. Tetapi nasi telah menjadi bubur. Kata-kata yang telah terlanjur didengar oleh Baginda tidak mungkin ditarik kembali.

Baginda memberi waktu Abu Nawas beberapa minggu. Rasanya tak ada yang lebih berat bagi Abu Nawas kecuali tugas yang diembannya sekarang. Jangankan membangun istana di langit, membangun sebuah gubuk kecil pun sudah merupakan hal yang mustahil dikerjakan. Hanya Tuhan saja yang mampu melakukannya. Begitu gumam Abu Nawas.

Hari-hari berlalu seperti biasa. Tak ada yang dikerjakan Abu Nawas kecuali memikirkan bagaimana membuat Baginda*merasa yakin kalau yang dibangun itu benar-benar istana di langit. Seluruh ingatannya dikerahkan dan dihubung-hubungkan. Abu Nawas bahkan berusaha menjangkau masa kanak-kanaknya. Sampai ia ingat bahwa dulu ia pernah bermain layang-layang.

Dan inilah yang membuat Abu Nawas girang. Abu Nawas tidak menyia-nyiakan waktu lagi. la bersama beberapa kawannya merancang layang-layang raksasa berbentuk persegi empat. Setelah rampung baru Abu Nawas melukis pintu-pintu serta jendela-jendela dan ornamen-ornamen lainnya.

Ketika semuanya selesai Abu Nawas dan kawan-kawannya menerbangkan layang-layang raksasa itu dari suatu tempat yang dirahasiakan.

Begitu layang-layang raksasa berbentuk istana itu mengapung di angkasa, penduduk negeri gempar.

Baginda Raja girang bukan kepalang. Benarkah Abu Nawas berhasil membangun istana di langit? Dengan tidak sabar beliau didampingi beberapa orang pengawal bergegas menemui Abu Nawas.

Abu Nawas berkata dengan bangga. "Paduka yang mulia, istana pesanan Paduka telah rampung."

"Engkau benar-benar hebat wahai Abu Nawas." kata Baginda memuji Ab Nawas.

"Terima kasih Baginda yang mulia." kata Abu Nawas "Lalu bagaimana caranya aku ke sana?" tanya Baginda. "Dengan tambang, Paduka yang mulia." kata Abu Nawas.

"Kalau begitu siapkan tambang itu sekarang. Aku ingin segera melihat istanaku dari dekat." kata Baginda tidak sabar.

"Maafkan hamba Paduka yang mulia. Hamba kemarin lupa memasang tambang itu. Sehingga seorang kawan hamba tertinggal di sana dan tidak bisa turun." kata Abu Nawas.

"Bagaimana dengan engkau sendiri Abu Nawas? Dengan apa engkau turun ke bumi?" tanya Baginda.

"Dengan menggunakan sayap Paduka yang mulia." kata Abu Nawas dengan bangga.

"Kalau begitu buatkan aku sayap supaya aku bisa terbang ke sana." kata Baginda.

"Paduka yang mulia, sayap itu hanya bisa diciptakan dalam mimpi." kata Abu Nawas menjelaskan.

"Engkau berani mengatakan aku gila sepertimu?" tanya Baginda sambil melotot.

"Ya, Baginda. Kurang lebih seperti itu." jawab Abu Nawas tangkas.

"Apa maksudmu?" tanya Baginda lagi.

"Baginda tahu bahwa membangun istana di awang-awang adalah pekerjaan yang mustahil dilaksanakan. Tetapi Baginda tetap menyuruh hamba mengerjakannya. Sedangkan hamba juga tahu bahwa pekerjaan itu mustahil dikerjakan, Tetapi hamba tetap menyanggupi titah Baginda yang tidak masuk akal itu." kata Abu Nawas berusaha meyakinkan Baginda.

Tanpa menoleh Baginda Raja kembali ke istana diiring para pengawalnya. Abu Nawas berdiri sendirian sambi memandang ke atas melihat istana terapung di awang-awang.

"Sebenarnya siapa diantara kita yang gila?" tanya Baginda mulai jengkel.

"Hamba kira kita berdua sama-sama tidak waras Tuanku." jawab Abu Nawas tanpa ragu. (Kabarislam.com)

Pengaruh Ajaran Yahudi yang Bisa Dijadikan Hikmah Hidup Islam



ILUSTRASI. (foto: yimg.com)
Assalamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh.



Pak ustadz, saya mau tanya apakah perkataan: "kenalilah dirimu, baru kamu mengenal Tuhanmu" adalah hadits Nabi? Mohon untuk dijelaskan maknanya ?(dari 081649041xxx)

Jawaban:

Wa ‘Alaikum salam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal Hamdulillah wash shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi wa man waalah, wa ba’d: Kalimat tersebut sering disampaikan oleh para muballigh, namun sayangnya –sebagaimana banyak pada ungkapan lainnya- mereka hanya mau mengutip dan menyampaikan, tanpa mau bersusah payah meneliti keabsahannya. Ungkapan itu berbunyi:

من عرف نفسه فقد عرف ربه

“Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.”

Ungkapan ini terdapat dalam beberapa kitab, di antaranya Kimiya As Sa’adah karya Imam Al Ghazali(hal. 1. Mauqi’ Al Warraq). Namun, sayangnya beliau –Rahimahullah- telah menggunakan kalimat“Rasulullah bersabda” terhadap hadits ini.

Selain itu juga terdapat dalam Hilyatul Auliya’ karya Imam Abu Nu’aim. (4/350. Mauqi’ Al Warraq)

Dan ternyata itu adalah ucapan Imam Sahl bin Abdullah At Tastari, seorang ulama sufi yang dipuji oleh Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Ibnul Qayyim Rahimahumallah. Juga terdapat dalam Al Futuhat Al Makkiyah karya Abu Thalib Al Makki. (5/462. Mauqi’ Al Warraq)

Para Imam Muhaqqiqin (peneliti) mengatakan bahwa ungkapan ini bukanlah ucapan RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Imam As Sakhawi, mengutip dari Abu Al Muzhaffar As Sam’ani yang mengatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya ucapan seperti ini yang marfu’ (sampai kepada Rasulullah), dan diceritakan bahwa ini adalah ucapan Yahya bin Muadz Ar Razi Radhiallahu ‘Anhu. Sedangkan Imam An Nawawi mengatakan bahwa ucapan ini tidaklah tsabit (kokoh) dari Rasulullah. (Imam As Sakhawi, Al Maqashid Al Hasanah, Hal. 220. Imam As Suyuthi, Ad Durar Muntatsirah, Hal. 18)

Sedangkan Imam Ash Shaghani dengan tegas memasukkannya dalam deretan hadits palsu. (Imam Ash Shaghani, Al Maudhu’at, hal 2).

Begitu pula Imam Ibnu Taimiyah menegaskan kepalsuan hadits ini. (Imam Al ‘Ajluni, Kasyf Al Khafa’, 2/262/2532. Mauqi’ Ya’sub)

Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini tidak ada asalnya. (As Silsilah Adh Dhaifah, 1/165/66) beliau mengutip perkataan Al ‘Allamah Fairuzzabadi –pengarang Qamus Al Muhith- sebagai berikut:

ليس من الأحاديث النبوية ، على أن أكثر الناس يجعلونه حديثا عن النبي صلى الله عليه وسلم ، و لا يصح أصلا، و إنما يروي فيالإسرائيليات : " يا إنسان اعرف نفسك تعرف ربك " .

“Ini bukanlah hadits nabi, hanya saja banyak manusia menjadikan ucapan ini dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan ini pada dasarnya tidak benar. Ini hanyalah diriwayatkan dalam ucapan Israiliyat (pengaruh ajaran Yahudi): Wahai manusia kenalilah dirimu niscaya kau akan kenal Tuhanmu.” (Ibid) Sementara Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengomentari ungkapan ini, katanya:

وَبَعْضُ النَّاسِ يَرْوِي هَذَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ هَذَا مِنْ كَلَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا هُوَ فِي شَيْءٍ مِنْ كُتُبِ الْحَدِيثِ وَلَا يُعْرَفُ لَهُ إسْنَادٌ . وَلَكِنْ يُرْوَى فِي بَعْضِ الْكُتُبِ الْمُتَقَدِّمَةِ إنْ صَحَّ " يَا إنْسَانُ اعْرَفْ نَفْسَك تَعْرِفْ رَبَّك "

“Sebagian manusia ada yang meriwayatkan ini dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, padahal ini bukanlah ucapan Nabi, dan tidaklah sama sekali tercantum dalam kitab-kitab hadits, dan tidak diketahui sanadnya. Tetapi, jika benar, ucapan ini diriwayatkan dalam kitab-kitab terdahulu, “Wahai manusia kenalilah dirimu niscaya kau akan kenal Tuhanmu.” (Majmu’ Fatawa, 16/349. Cet. 3, 2005M-1426H. Darul Wafa’. Tahqiq: Anwar Al Baz – ‘Amir Al Jazaar)

Demikian status perkataan tersebut, yang jelas-jelas bukan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Catatan:

Ungkapan ini walau tidak benar disandarkan sebagai ucapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, namun memang memiliki nilai kebaikan. Maka, lebih bagus dikategorikan ini merupakan ucapan hikmah saja. Sebab mengenal diri sendiri, lalu mentafakkurinya diakui bisa menjadi sarana untuk semakin berma’rifah kepadaNya. Sebab diri manusia termasuk salah satu tanda-tanda kekuasaanNya, yang mesti ditafakkuri, sebagaimana ciptaan Allah Ta’ala lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran (3): 190-191) Oleh karena itu, Imam Sufyan bin ‘Uyainah Radhiallahu ‘Anhu mengatakan:

ليس يضر المدح من عرف نفسه.

“Tidak ada masalah pujian terhadap orang yang mengenal dirinya.” (Al Maqashid Al Hasanah, Hal. 220)

Mengenal diri sendiri akan membawa sikap positif bagi manusia. Dia akan dapat menempatkan dirinya dalam bersikap dan bertutur kata di tengah-tengah manusia. Sekian. (fn/Isl) suaramedia.com
Wallahu A’lam

Dihentak Dengan Kebenaran Islam, Seorang Penginjil Jadi Mualaf



Sebelum benar-benar turun ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan Muslim, Ismail memutuskan mengawali dari dunia maya. Ia mencoba mencari celah bagaimana Kristen bisa disebarkan lewat media tersebut. (foto: Republika.co.id)
"Saya menjadi Muslim sebab ada banyak alasan baik, namun yang terpenting, saya ingin dekat dengan Tuhan dan menerima pengampunan dan penyelamatan abadi," tulis Ismail Abu Adam di akun YouTube miliknya. Padahal jauh sebelum menyatakan itu, Ismail yang awalnya penganut Kristen taat, ingin melakukan misi penginjilan ke komunitas Muslim yang selama ini ia pikir harus diselamatkan.

"Saya lahir besar sebagai Kristen. Tetapi dasar saya adalah Katholik Roma," kata Ismail. "Saya selalu meyakini Yesus adalah Tuhan dan saya berikan hidup saya kepadanya," tuturnya.

Ismail meyakini Yesus adalah penyelamat dan ia juga mempercayai peristiwa kematian, penyaliban hingga kebangkitan Yesus. "Juga konsep dosa asal, seratus persen semua itu saya yakini sebagai kata-kata tuhan," ungkap Ismail.

Sebagai penganut taat, ia pergi ke gereja setiap minggu dan aktif dalam kegiatan peribadatan. Bahkan ia kerap mengkotbahi teman-temanya dan mengajak mereka yang berbeda keyakinan untuk mempercayai agama yang ia anut.

Pada awal usia 20-an, Ismail mulai tertarik melebarkan kotbah ke umat Muslim. "Saya besar, tinggal di Amerika Utara. Di sana saya sangat jarang bertemu Muslim, yang ada hanyalah kaukasia dan kristen, jadi saya ingin menyakskan Kristen bisa disebarkan ke komunitas Muslim," ujarnya.

Sebelum benar-benar turun ke lapangan dan bersentuhan langsung dengan Muslim, Ismail memutuskan mengawali dari dunia maya. Ia mencoba mencari celah bagaimana Kristen bisa disebarkan lewat media tersebut.

Ketika menelusuri internet itulah ia menemukan dan menyaksikan video yang ia anggap menarik; debat antara seorang Muslim dan penginjil. Muslim itu dari Afrika Selatan bernama Ahmad Deedat. Lewat debat, Ismael menyadari bila ia sangat paham injil. "Ia selalu menang dan mampu mematahkan serta membuat sanggahan jitu terhadap penginjil dari setiap aspek," tutur Ismael.

"Ia mematahkan argumen bahwa dosa asal itu tidak ada, bahwa Kristen bukan kata-kata Tuhan, serta menunjukkan bahwa Kristen adalah doktrin yang salah karena dibuat oleh intepretasi selip, sudah mengalami fabrikasi, modifikasi ditambah dan juga dikurangi oleh penulisnya," kata Ismail lagi.

Dedat, menurut Ismail, juga menyinggung doktrin trinitas, kebangkitan, penyaliban. "Terasa betul argumen lawan (penginjil-red) sangat lemah dan mudah dipatahkan. Harus saya akui, jujur saya tidak suka Ahmad Deedat saat itu," ungkap Ismail.

Ia bahkan frustasi dengan pembicara dari kubu Kristen. "Ia memegang gelar PhD di bidang teologi Kristen, tapi ia tak bisa mematahkan balik argumen Ahmad Deedat yang hanya bicara sendiri dan hanya didukung oleh Al Qur'an."

Saat itu Ismael berpikir Deedat tentu menggunakan Injil untuk membantah doktrin Kristen. Ia pun tergugah untuk mempelajari Kristen lebih lanjut dengan semangat kelak ia akan membantah argumen-argumen Ahmad Deedat.

Ismael mengaku tipe orang dengan pemikiran skeptis. "Saya sulit percaya dan meyakini sesuatu jadi saya perlu memelajari dan menyelediki sendiri untuk memahami dan meyakini sesuatu," ujarnya.

Saat memutuskan untuk lebih mendalami Kristen ia memilih dari prespektif Islam. "Sebelumnya saya tak pernah melakukan itu, memelajari Kristen dari prespektif selain Kristen dan Deedat benar-benar mengonfrontasi pemahaman saya," ungkap Ismail.

Ismail pun mengkaji Injil dan doktrin Kristen dari Islam. Ia memelajari keabadian, konsep trinitas, penyaliban Yesus, konsep juru selamat hingga kebangkitan, dosa asal. "Apakah benar injil adalah kata-kata tuhan," tuturnya.

Ketika mendalami Al Qur'an Ismail menyadari bahwa argumen Deedat ternyata benar. "Saya tiba-tiba merasa berada di jalan yang salah. Kristen bukanlah kata-kata Tuhan. Ini benar-benar sebuah tamparan keras bagi saya" kata Ismail.

"Saya telah menganut Kristen bertahun-tahun, saya lahir sebagai Kristen dan menjadi seorang Katholik selama 20 tahun, tiba-tiba semua yang saya yakini berbalik dari atas ke bawah. Tentu ini merupakan guncangan besar," tuturnya.

Saat itu belum timbul keinginan Ismail untuk menjadi Muslim. "Yang saya inginkan saat itu mengetahui secara mendasar kebenaran sesungguhnya," ungkapnya.

Islam pun mulai ia pelajari. Dari sana ia memahami Muslim hanya mempercayai satu tuhan dalam konsep bernama tauhid. Monoteisme, itulah kesimpulan yang ia peroleh dari agama Islam. "Mereka memanggil tuhan dengan Allah, mereka percaya Yesus adalah nabi, seorang messiah yang mengabarkan kebenaran saat dibangkitkan lagi, itu juga keyakinan besar yang saya anut," kata Ismail.

Lebih dalam mengkaji, Ismael menemukan konsep pengampunan dan penyelamatan Tuhan. Ia memahami pengampunan dalam Islam diperoleh dengan cara beriman kepada Tuhan, melakukan ajaran-Nya dan berbuat kebaikan sebagai wujud iman.

Ismail juga mengetahui bahwa Muslim mempercayai ada nabi setelah Isa yakni Muhammad. "Mereka meyakini itu sebagai kata-kata Tuhan dan semua ada dalam kitab yakni Al Qur'an," ujarnya. "Ini sesuatu yang baru bagi saya. Saya pernah tahu Islam, tapi tidak mendetail."

Saat itu Ismail mengaku mulai muncul rasa suka terhadap Islam. "Muslim mempercayai keberadaan Yesus. Bagi saya itu adalah sebuah tautan antara Islam dan Kristen dan itu membuat saya merasa nyaman. Saya seperti menemukan batu pijakan," tutur Ismael.

Begitu mengetahui bagaimana Muslim meyakini Tuhannya, bagaimana Nabi diutus membawa pesan, Ismail merasa dilahirkan untuk mempercayai itu. Ia pun memutuskan pergi ke masjid. "Saat itu saya pindah ke kota kecil dan di kota itu ada sebuah masjid. Saya ketuk pintunya dan berkata saya ingin berbicara dengan seseorang tentang Islam," tutur Ismail.

Setelah itu Ismail rutin meyambangi masjid tersebut saban minggu untuk berdiskusi dengan seorang imam di sana. Sang imam memberinya buku-buku bacaan tentang Islam dan juga biografi Rasul Muhammad. saw. "Ia meladeni dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan saya," kata Ismail.

Hingga suatu hari, sang Imam berkata kepadanya "Saya tidak ingin kamu menjadi Muslim kecuali kamu benar-benar yakin dengan agama ini." Mendengar itu Ismael lagi-lagi mengaku terkejut. "Selama saya menjadi Kristen saya selalu bertemu kotbah dan juga berkotbah untuk mengajak seseorang menjadi Kristen. Setiap Kristen selalu mencoba mempengaruhi seseorang menjadi Kristen," tuturnya. "Hampir tidak mungkin Kristen berkata, 'Saya tidak ingin kamu menjadi Kristen kecuali kamu yakin dan kembalilah kepada saya jika kamu sudah yakin'."

Ismail justru tertantang dengan ucapan sang imam. Apakah ini memang jalan sesungguhnya? "Ini justru menggelitik saya untuk mengetahui apakah Islam itu memang yang benar, yang harus diyakini? Sungguh tak ada yang memaksa saya untuk menjadi Muslim," tuturnya. "Saya melihat dalam Islam terdapat kebenaran dan itu tampak jelas sebagai cara hidup yang diinginkan Tuhan bagi saya," ujarnya.

Ketika Ismail mengingat Injil kembali, justru ia menemukan fakta Yesus yang diyakini sebagai tuhan tak pernah mengklaim dirinya adalah tuhan dan menyeru pengikutnya untuk menyembahnya. Membandingkan lebih jauh lagi, dalam Al Qur'an, Ismail menemukan janji pengampunan Allah akan diberikan bagi orang yang beriman, namun di Injil, kata 'janji' itu tak ada.

"Pengampunan dan penyelamatan diberikan Allah karena Ia mencintaimu, karena engkau bertobat, beriman kepadanya dan melakukan apa yang ia kehendaki. Itu sungguh jelas dan sederhana," kata Ismail. Sementara di Kristen, menurut Ismail, penyelamatan cukup sulit bagi pemeluknya.

"Pertama anda harus meyakini dahulu peristiwa pembunuhan kejam dan penyaliban seseorang yang tak berdosa, di mana darah ditumpahkan demi menyelamatkan dosa anda. Anda diciptakan dengan dosa asal. Tuhan menempatkan diri anda di dunia bersama dosa dalam hati atau jiwa anda. Semua itu justru tidak mencerminkan keadilan Tuhan," paparnya.

Ismail menilai pengampunan dan penyelamatan di Islam lebih masuk akal. "Pengampunan adalah milik Tuhan, pemberian Tuhan karena cinta, karena kita meminta kepada-Nya, karena kita meyakini-Nya," ujarnya. "Memang di Injil juga ada kata-kata yang mengandung kebenaran. Tetapi Islam lebih superior dan secara logika benar. Bagi saya itu sangat mengagumkan," imbuhnya.

Padahal selama ini Ismail selalu membayangkan Islam sebagai agama kekerasan, seperti menganjurkan pembunuhan. "Tapi ketika saya membaca Al Qur'an saya menemukan banyak ketenangan, kalimat mengandung kedamaian, kesunyian dan pencerahan. Karena itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim.

Kini Ismael meyakini Allah adalah tuhannya dan menyerahkan seluruh hidupnya kepada-Nya. "Ia adalah raja sekaligus penyelamat saya di dunia dan akhirat. Dengan ini saya pun meyakini Yesus membenarkan ajaran Yesus sebagai seorang Muslim," ujarnya.

Saat ini Ismael mengambil disiplin Kajian Islam di perguruan tinggi. Dalam sepuluh tahun terakhir ia telah bepergian ke enam negara bermayoritas Muslim dan membaca puluhan buku-buku tentang Islam dan Perbandingan Agama. Ia bahkan sudah cukup fasih untuk berbincang dalam Bahasa Arab. Dalam akun YouTube-nya Ismail menulis, "Saya mencintai Allah karena Ia yang pertama kali mencintai saya." (fn/rk) ww.suaramedia.com

Beberapa Sunnah Nabi SAW yang Mulai Dilalaikan



Siwak merupakan sunnah nabi yang mana fungsi-fungsi dari siwak sangat banyak di antaranya dapat mencerdaskan seseorang, dan siwak mempunyai zat anti bakterial dan alat pembersih mulut dan masih banyak lainnya. (foto: Google)
Di zaman modern banyak sekali orang yang tidak mengenal sunnah-sunnah nabi padahal hal tersebut bisa-bisa wajib untuk kita ikuti. Mengapa??? Jawabnya setiap sunnah nabi pasti membawa manfaat, sampai sekarang pun tidak ada sunnah nabi yang dikatakan dapat menyebabkan sesuatu (efek samping).

Coba kita lihat siwak, siwak merupakan sunnah nabi yang mana fungsi-fungsi dari siwak sangat banyak di antaranya: Siwak dapat mencerdaskan seseorang, dan siwak mempunyai zat anti bakterial dan alat pembersih mulut dan masih banyak lainnya.

Coba Kita perhatikan Sunnah nabi yang satu ini lagi. Apa Itu ??? jawabnya adalah Celak

celak merupakan sunnah nabi yang sering kita lalaikan padahal celak sangat banyak manfaatnya di antaranya dapat mempertajam penglihatan dan celak apa yang digunakan nabi muhammad? jawabannya adalah celak merah .

Dan di antara sunnah nabi yang sering kita lalaikan yaitu berbekam. Sangat banyak sekali manfaat-manfaat dari bekam dan waktu-waktu untuk berbekam paling baik yaitu

Waktu Yang Paling Baik untuk Berbekam

Diriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda, maksud Hadits: “Barangsiapa yang ingin berbekam, hendaklah ia berbekam pada tanggal 17,19,21 (bulan Hijriyyah), maka akan menyembuhkan setiap penyakit”.

Ibnu Abbas ra berkata: “Sesungguhnya hari yang paling baik bagimu untuk berbekam adalah hari ke 17, hari ke 19, dan hari ke 21 (bulan Hijriyyah)”.

Hari yang paling baik untuk berbekam adalah pada hari Senin, Selasa dan Kamis. Sebaliknya hindari berbekam pada hari Rabu, Jum’at, Sabtu dan Ahad.

Dan di antara Sunnah Nabi yaitu menunggang kuda, belajar memanah, dan Belajar Berenang. Dan Masih banyak lagi sunnah-sunnah Nabi yang sering kita tinggalkan di antaranya berbagai Obat Nabi, yaitu madu, habatussauda dan air hujan yang dicampur madu lalu diaduk dan masih banyak lagi berbagai obat Nabi.

Dan masih banyak lagi sunnah-sunnah Nabi yang tidak kita ketahui yang mana tidak bisa dipaparkan semuanya di sini.

Semoga sedikit-sedikit dapat mengetahui Sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW.

(majelisvirtual.com)

11 Buah Manis Menjaga Ukhuwah



ILUSTRASI. (foto: Google)
Oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham

Mahasuci Allah, Zat yang telah membersihkan hati untuk menyemai ruh ukhuwah buat hamba-Nya yang merindukan kebersamaan. Terpujilah Dia, Zat yang telah menghadiahi banyak nikmat-Nya kepada kita, sehingga bisa bersama merasakan kenikmatan berukhuwah.

Salah satu di antara tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah adalah kekuatan ukhuwah; di samping kekuatan iman dan kekuatan qudwah, keteladanan. Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah SAW membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam di atas muka dunia kurang dari setengah abad.

Satu hal yang pasti, di antara ranah kebahagiaan dan ke-izzah-an Islam bisa kembali kita jejaki ketika hidup dengan jalinan ukhuwah yang mampu menepikan riak kebencian dan perselisihan. Dan ranah ini bisa didapat setelah berupaya saling mengenal. "Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan." (HR Muslim).

Namun, satu peristiwa perkenalan belum cukup. Butuh interaksi secara alamiah. Setelah itu, waktu dan kualitas pertemuanlah yang menentukan. Apakah perkenalan berlanjut pada persaudaraan. Atau sebaliknya. Dan keinginan kuat untuk bersaudara mesti diutamakan dari sekadar kenal. Terlebih persaudaraan karena iman dan takwa (baca QS al-Hujurat [49] ayat 13).

Proses mengenal adalah sebuah tahapan, bukan sesuatu yang akhir. Karena kehidupan adalah arus besar yang terus bergerak, berubah, dan berganti. Termasuk pada sikap dan karakter. Boleh jadi, seseorang bisa terheran-heran dengan perubahan teman lama yang pernah ia kenal. Karena ada yang beda dengan fisik, sikap, karakter, bahkan keyakinan.

Perubahan-perubahan itulah yang mengharuskan seorang mukmin senantiasa menghidupkan nasihat. Mukmin yang baik tidak cukup hanya mampu memberi nasihat. Tapi, juga siap menerima nasihat. Dari nasihat inilah, hal-hal buruk yang baru muncul dari seorang teman bisa terluruskan (baca QS al-'Ashr [103] : 1-3).

Berburuk sangka memang tidak dibenarkan. Tapi, ketika faktanya demikian dan bahkan sudah juga dinasihati, kewaspadaan mungkin jadi pilihan. Karena tidak tertutup kemungkinan, keburukan bisa menular. Paling tidak, agar tidak kecipratan bau busuk temannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Kawan pendamping yang saleh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya." (HR Bukhari).

Waspada tidak berarti memutus pertemanan. Apalagi menyebar hawa permusuhan dan kebencian. Karena boleh jadi, sifat buruk bisa berubah baik. Sebagaimana, baik menjadi buruk. Kontribusi sebagai seorang teman mesti terus mengalir. Paling tidak, dalam bentuk doa.

Ada beberapa buah berukhuwah yang bisa kita nikmati. Pertama, ta'aruf; saling mengenal. Kedua, tahaabub, saling cinta. Ketiga, tafaahum, saling memahami. Keempat, tanaashuh, saling menasehti. Kelima, takaarum, saling menghormati. Keenam, ta'awun, saling menolong. Ketujuh, tahaadu, saling memberi hadiah. Kedelapan, tadaa'u, saling mendoakan. Kesembilan, tahafudz, saling menjaga nama dan kehormatan saudara dan tidak saling menjatuhkan. Kesepuluh, tazaawur, saling mengunjungi; dan kesebelas, tasholuh, saling mendamaikan. (baca QS 9: 71, 183: 3, 90: 17, 5: 2, 49: 10, 49: 13). (fn/rk) www.suaramedia.com

Yang Terjadi Bila Memandang Rendah Profesi



ILUSTRASI. (foto: planetsave.com)
"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah (QS. Al Baqarah : 172)

Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" (QS. Al Jumu’ah : 10)

Alhamdulillah puji dan syukur kita ke hadirat Allah subhanahuwata’ala yang sampai dengan saat ini tak henti-hentinya melimpahkan rahmat dan hidayahNya bagi kita semua.

Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita umat manusia untuk mencari rezeki yang halal lagi baik dalam kita menjalani kehidupan ini dan tentunya tak lupa kita harus selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan, sekecil apapun itu dan seperti apapun itu rezki yang Allah subhanahuwata’ala berikan kepada kita.

Kemarin saya berbincang-bincang dengan seorang penjual roti keliling yang membuat saya cukup kaget dengan yang dihasilkannya. Setiap harinya beliau selalu berkeliling dengan motor dan gerobak rotinya dengan menghabiskan 600-700 buah roti. Ada sepatah kata gurauan saya yang mengatakan padanya, tentu tidak sedikit keuntungan yang didapatkannya. Beliaupun kemudian menjelaskan bahwa ternyata dalam satu bulan beliau bersih dapat menyisihkan sebesar 3jt rupiah untuk keluarganya di rumah. Subhanallah

Ini adalah sepenggal cerita kisah seor`ng tukang roti yang mungkin jika kita melihat dengan kaca mata pendidikan kita, gaya hidup kita, tentunya profesi itu bukanlah suatu hal yang layak bagi diri kita.

Saya ingin bercerita satu lagi tentang penggalan hidup orang-orang yang bisa menginspirasi kita untuk tidak memilah-milah yang ini layak dan yang ini tidak dalam kehidupan kita.

Seorang Sarjana Agama yang setiap harinya beraktifitas tepat di seberang jalan rumah saya. Kebetulan kami sama-sama perantauan dan dari provinsi yang sama. Orangnya ramah, baik dan suka bertegur sapa. Telah mempunyai 2 orang anak dan 1 istri. Setiap bulan Alhamdulillah beliau bisa menghasilkan 5jt rupiah dari profesi yang dijalaninya saat ini, yaitu seorang tukang pangkas.

Mungkin kening kita akan berkerut ketika mendengarkan hal ini. Seorang Sarjana Agama yang berakhir pada gunting dan sisir. Tapi justru hal tersebut tidak membuatnya meremehkan profesi yang saat ini sedang dijalani. Memang masih ada keluhan di sana sini pada dirinya ketika bercerita yang bermuara pada layak dan tidak layaknya profesi ini.

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan begitu banyak karunia kepada ummat manusia di dunia ini. Tidak terbatas apapun itu profesinya. Yang berbeda mungkin bagaimana cara kita dapat memilah-milah bahwa ini memang merupakan karunia Allah subhanahu wa ta’ala yang patut disyukuri atau justru ini bukan merupakan karunia dimana kita harus menjauhinya.

Allah subhanahu wa ta’ala-pun tidak mempersulit kita ketika kita bertebaran di dunia ini. Cukup simpel, hanya dengan mencari karuniaNya kemudian ditambah dengan resep selalu ingat kepada-Nya maka keuntungan itu akan kita dapatkan.

Lalu hari ini, entah kenapa banyak pemuda yang menganggur, atau bahkan menunda pernikahannya dengan jawaban belum memiliki pekerjaan yang layak!

Mari kita bersama mencoba untuk berfikir, dimanakah letak layak dan tidak layaknya suatu profesi bagi diri kita? Dan saya rasa hal ini bukan hanya pemuda yang harus memikirkannya tapi juga para orang tua yang selalu setia mendoktrinkan hal ini kepada anak-anak mereka dengan perkataan dan tak jarang meremehkan sebuah profesi dengan membaginya menjadi yang ini layak dan yang ini tidak layak.

Rasulullah shalallahu’alahi wassalam dahulunya hanyalah seorang pedagang yang berjualan layaknya pedagang lainnya, begitupun dengan sahabat-sahabat Rasulullah shalallahu’alahi wassalam lainnya. Tak jarang kita temui sahabat-sahabat Rasul yang sangat dimuliakan ternyata adalah seorang budak, seorang pengembala, seorang pekerja kebun. Tapi kemudian Rasulullah shalallahu’alahi wassalam tak pernah sekalipun memilah-milah mereka dengan sahabat-sahabat Rasulullah shalallahu’alahi wassalam lainnya yang hidup mewah dan serba berkecukupan terkecuali sebuah profesi itu dikatakan yang ini halal dan yang ini haram.

Lalu kenapa kita kemudian mencoba memilah-milah hal ini menjadi antara layak dan tidak layak. Sepatah kata yang cukup bijak untuk didengarkan bahwa untuk menikah itu sebenarnya tidak diperlukan pekerjaan tetapi yang diperlukan adalah tetap bekerja. Ya itulah konsepnya menurut saya.
Allah subhanahu wa ta’ala itu tidak mengatakan bahwa profesi dengan dasi yang tergantung di leher seseorang lebih layak daripada sapu yang lengket di tangan seseorang di jalan-jalan. Allah subhanahu wa ta’ala itu tidak mengatakan bahwa profesi dengan pena di tangan seseorang untuk setiap saat menandatangani surat-surat berharga lebih layak dari gunting, sisir dan pisau cukur yang juga berada di tangan seseorang lainnya.
Allah subhanahu wa ta’ala hanya memerintahkan kita untuk bertebaran dan mencari rezki-rezki yang halal lagi baik untuk diri kita dan juga untuk keluarga kita tanpa ada pemilah-milahan bahwa yang ini layak dan yang ini tidak layak.

Hal ini sepertinya harus kita benar-benarkan pahamkan pada pola fikir kita dan pada hati kita. Tak heran kita temui seseorang rela membayar ratusan juta rupiah hanya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang menurutnya layak untuk dirinya. Tak heran pula kita temui seorang wanita rela menjual dirinya hanya untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang menurutnya layak untuk dirinya. Lalu menjadi sebuah pertanyaan DIMANAKAH ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA? Yang bahkan pekerjaan itu sebenarnya tidak baik untuk dirinya dan keluarganya, dan menjadi sebuah profesi yang tidak layak jika kemudian ditempuh dengan cara-cara yang tidak dihalalkan oleh Allah subhanahuwata’ala.

Kita harus bersama-sama merubah mhndset kita tentang arti layak dan tidak layak ini, khususnya juga bagi para orang tua yang melakukan doktrin penuh ketidakjelasan ini kepada anak-anak mereka. Bahwa profesi ini layak untuk kamu dan profesi ini tidak layak untuk kamu walaupun profesi tersebut halal dalam pandangan Allah subhanahu wa ta’ala.

Jikapun saya harus membaginya menjadi profesi yang layak dan tidak layak, hanyalah ketika seseorang diberikan profesi oleh Allah subhanahu wa ta’ala tetapi dia tidak bisa menjaga keamanahannya dan lupa untuk bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, hal ini menjadikan sebuah profesi yang seharusnya layak menjadi tidak layak baginya. Lalu kapan dia menjadi layak? Ketika seseorang tidak memandang apapun itu berkah Alalh subhanahu wa ta’ala yang diturunkan padanya, selama dia masih bisa amanah dan keimananya semakin bertambah-tambah dengan berbagai kondisi yang ada, maka profesi apapun itu, itu adalah profesi yang layak.

Marilah ikhwah dan saudaraku ummat muslim, kita ubah mindset kita tentang hal yang layak dan tidak layak ini. Dengan saling menghargai dan menghormati, tidak memandang rendah orang lain apapun itu profesinya, saya yakin islam akan kembali jaya dan kembali pada posisi yang seharusnya ketika kita bisa saling menghargai dan lebih mengutamakan ketaqwaan disisi Allah subhanahu wa ta'ala
Wallahualam. Layak atau tidak layak sesungguhnya itu hanya wewenang Allah subhanahu wa ta’ala untuk menetapkannya.

(Faguza Abdullah/ Islamedia.web.id)

Merasa Sempit dengan Hidupmu, Ingatlah Satu Ini



ILUSTRASI. (foto: Google)
Sebagian istri ada yang mengeluhkan kehidupannya dan tidak bisa menerima penghasilan suaminya. Ia ingin hidup seperti Fulanah atau seperti salah seorang karib keluarganya.

Engkau lupa bahwa Allah tidaklah menciptakan manusia sama rata. Allah menciptakan orang kulit putih dan orang kulit hitam, orang kaya dan orang miskin, orang kuat dan orang lemah.

Agar engkau dapat menenangkan dirimu hendaklah camkan hadits berikut ini:

“Lihatlah orang yang di bawahmu dan jangan lihat orang yang di atasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim)

Ingatlah selalu bahwa kebahagiaan bukan hanya terletak pada harta semata. Berapa banyak wanita yang memiliki suami kaya hartanya namun bakhil perasaan dan cintanya. Sementara yang lain memiliki suami yang fakir hartanya namun kaya perasaannya dan cinta kepada istri dan rumahnya.

Hendaklah seorang istri selalu ridha menerima suaminya yang mencintai dirinya. Kebahagiaan itu bukan hanya terletak pada makanan dan minuman, bukan berhias dengan pakaian mahal, perabotan mewah, emas perak dan kendaraan yang banyak. Namun kekayaan itu letaknya dalam dada dan hati yang tenang, penuh dengan cinta dan keimanan.

***

(muslimah.or.id)
Disalin dari buku Agar Suami Cemburu Padamu, karya Dr. Najla’ As Sayyid Nayil, Pustaka At Tibyan

Iri Hati Memang Tercela, Tapi Dua Hal Ini Malah Dianjurkan



ILUSTRASI. (foto: Google)
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Iri, dengki atau hasad –istilah yang hampir sama- berarti menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain. Asal sekedar benci orang lain mendapatkan nikmat itu sudah dinamakan hasad, itulah iri. Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat.”[1] Hasad seperti inilah yang tercela. Adapun ingin agar semisal dengan orang lain, namun tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, maka ini tidak mengapa. Hasad model kedua ini disebut oleh para ulama dengan ghibthoh. Yang tercela adalah hasad model pertama tadi. Bagaimanakah bentuk ghibtoh atau iri yang dibolehkan? Simak dalam tulisan sederhana berikut ini.

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.”[2]

Tentang Ghibtoh

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Hasad yang dimaksud di sini adalah hasad yang dibolehkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan hasad yang tercela.”[3] Ibnu Baththol mengatakan pula, “Inilah yang dimaksud dengan judul bab yang dibawakan oleh Imam Bukhari yaitu “Bab Ghibthoh dalam Ilmu dan Hikmah”. Karena siapa saja yang berada dalam kondisi seperti ini (memiliki harta lalu dimanfaatkan dalam jalan kebaikan dan ilmu yang dimanfaatkan pula, pen), maka seharusnya seseorang ghibthoh (berniat untuk mendapatkan nikmat seperti itu) dan berlomba-lomba dalam kebaikan tersebut.“[4]

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud hadits di atas adalah tidak ada keringanan pada hasad kecuali pada dua hal atau maksudnya pula adalah tidak ada hasad yang baik (jika memang benar ada hasad yang baik). Disebut hasad di sini dengan maksud hiperbolis, yaitu untuk memotivasi seseorang untuk meraih dua hal tersebut. Sebagaimana seseorang katakan bahwa hal ini tidak bisa digapai kecuali dengan jalan yang keliru sekali pun. Dimotivasi seperti ini karena adanya keutamaan jika seseorang menggapai dua hal tersebut. Jika jalan yang keliru saja ditempuh, bagaimana lagi jika jalan yang terpuji yang diambil dan mungkin tercapai. Intinya masalah ghibtoh ini sejenis dengan firman Allah,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَات

“Berlomba-lombalah dalam kebaikan.”[5] Karena musobaqoh yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah berlomba-lomba dalam kebaikan, siapakah nantinya yang terdepan.

An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Para ulama membagi hasad menjadi dua macam, yaituhasad hakiki dan hasad majazi. Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti ini diharamkan berdasarkan kata sepakat para ulama (baca: ijma’) dan adanya dalil tegas yang menjelaskan hal ini. Adapun hasad majazi, yang dimaksudkan adalah ghibthoh. Ghibthoh adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti yang ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang. Jika ghibthoh ini dalam hal dunia, maka itu dibolehkan. Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, maka itu dianjurkan.

Sedangkan maksud dari hadits di atas adalah tidak ada ghibtoh (hasad yang disukai) kecuali pada dua hal atau yang semakna dengan itu.”[6]

Pengertian Hikmah

Yang dimaksud dengan hikmah (sebagaimana ada dalam lafazh hadits), ada beberapa pengertian:
Al Qur’an[7].
As Sunnah.
Al Qur’an dan As Sunnah. Sedangkan yang dimaksud “fiqh fid diin”, paham agama adalah memahami nasikh, mansukh, muhkam dan mutasyabih.
Lurus dalam perkataan dan perbuatan.
Peringatan (nasehat) dari Al Qur’an.
Memahami dan mengilmui.
Kenabian.
Segala hal yang menghalangi dari hal yang jelek.
Segala hal yang menghalangi dari kebodohan.[8]

Faedah Lain

Ada faedah lain dari hadits di atas:

Pertama: Mulianya mempelajari ilmu syar’i (ilmu agama), menempuh berbagai cara untuk memahaminya, juga keutamaan mengajarkannya pada orang lain dalam rangka mengharapkan wajah Allah. Inilah yang menyebabkan seseorang boleh iri (ghibtoh) padanya, artinya ingin seperti itu.

Kedua: Keutamaan berinfak dari usaha yang halal pada berbagai jalan kebaikan. Contohnya di sini adalah infak untuk pembangunan masjid, madrasah, pencetakan kitab ilmu (seperti kitab tauhid, fiqh, tafsir, dan bantahan untuk hali bid’ah, kitab bahasa Arab), dan jalan kebaikan lainnya.

Ketiga: Dalam lafazh hadits “آتاه الله مالاً”, seseorang yang Allah beri karunia harta, maka ini menunjukkan bahwa harta itu sebenarnya datang dari Allah. Allah mengkaruniakan harta tersebut pada siapa saja yang Allah kehendaki. Allah pun tidak memberikannya pada seseorang sesuai dengan kehendaknya. Barangsiapa yang Allah beri karunia harta, maka hendaklah ia bersyukur dengan menuniakan hak Allah. Janganlah ia gunakan nikmat harta tersebut untuk bermaksiat. Sedangkan orang yang disempitkan dalam masalah harta, hendaklah ia bersabar dan tetap menempuh jalan rizki yang Allah halalkan. Janganlah sampai ia malah menempuh jalan yang Allah haramkan karena kesulitan finansial yang ia hadapi.

Keempat: Dalam lafazh hadits “ورجل آتاه الله الحكمة”, seseorang yang Allah beri karunia ilmu, ini menunjukkan bahwa ilmu adalah cahaya dari Allah yang Allah beri kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Akan tetapi ilmu itu diperoleh dengan dicari, perlu ada kesungguhan dalam menghafal, memahami, mengulang dan menyampaikannya pada yang lain. Cahaya ilmu ini diperoleh dengan kesungguhan berharap dan meminta pada Allah sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

“Katakanlah: Ya Rabbku, berikanlah padaku ilmu.”[9] Disebutkan dalam hadits,

إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ

“Ilmu itu diperoleh dengan belajar.”[10]

Kelima: Kenikmatan dunia yang begitu melimpah bukanlah hal yang patut seseorang ghibtoh (berlomba-lomba untuk memperolehnya) kecuali jika ada maksud untuk amal kebaikan. Namun hal ini berbalik dengan kelakuan kebanyakan orang, mereka malah senangnya berlomba-lomba untuk memperoleh dunia. Tidak ada rasa keinginan dari mereka untuk memperoleh ilmu dan iman dari para ulama (orang yang berilmu).

Keenam: Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan dan diajarkan pada yang lain. Sedangkan ilmu yang hanya dipelajari saja tanpa diamalkan adalah ilmu yang hanya jadi petaka untuknya, wal ‘iyadzu billah.

Ketujuh: Harta yang bermanfaat bagi pemiliknya adalah harta yang diperoleh dengan jalan yang halal, lalu disalurkan pada nafkahh yang wajib untuk diri dan keluarga secara ma’ruf (wajar). Harta itu pun disalurkan untuk zakat yang wajib dan sedekah kepada fakir miskin, juga disalurkan untuk menyambung hubungan kerabat.[11]

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Riyadh-KSA, 21 Rabi’ul Awwal 1432 H (24/02/2011)

(rumaysho.com)

[1] Amrodhul Qulub wa Syifauha, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 31, Dar Al Imam Ahmad, cetakan pertama, 1424 H

[2] HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816

[3] Syarh Al Bukhori, Ibnu Baththol, Asy Syamilah, 1/153

[4] Idem

[5] QS. Al Baqarah: 148.

[6] Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’, Beirut, 1392, 6/97

[7] Sebagaimana terdapat pada riwayat lain dari hadits di atas.

[8] Disebutkan oleh Syaikh Musthofa Al ‘Adawi dalam Fiqh Al Hasad, terbitan Dar As Sunnah, hal. 18-19.

[9] QS. Thaha: 114

[10] Disebutkan oleh Al Bukhari secara mu’allaq (tanpa sanad), lalu Abu Bakr bin Abi ‘Ashim menyambungkannya (mawshul).

[11] Faedah ini diperoleh dari tulisan Syaikh ‘Ali bin Yahya Al Haddadi tentang hadits fadhilah ‘amal dalam shahihain yang beliau kumpulkan dan beliau beri komentar.

"Hiduplah Seimbang, Islam Larang Umatnya Beribadah Berlebihan"



ILUSTRASI. (foto: Google)
Oleh: Jauhar Ridloni Marzuq

Dikisahkan oleh Ibnu Sa’ad bahwa suatu hari istri Utsman bin Madz’un datang kepada istri Rasulullah dengan keadaan yang sangat memprihatinkan. Istri Rasulullah pun berkata kepadanya, “Kenapa kamu terlihat seperti ini, bukankah tidak ada orang Quraisy yang lebih kaya daripada suamimu?” Istri Utsman bin Madz’un menjawab, “Saat ini keadaan itu sudah tak tersisa lagi! Ketika malam hari dia (Utsman bin Madz’un) menghabiskannya dengan shalat malam, sedangkan siangnya dia selalu berpuasa.”

Tak lama setelah itu, Rasulullah SAW masuk ke rumah. Istri Utsman pun menceritakan keadaan ini kepada beliau. Rasulullah kemudian menemui Utsman bin Madz’un lalu bertanya, “Wahai Ustman bin Madz’un, tidakkah kamu menjadikanku sebagai contoh?”

“Ada apa wahai Rasulullah, sehingga engkau berkata demikian?” ujar Utsman balik bertanya.

“Apakah kamu selalu puasa pada siang hari dan menghabiskan malammu dengan shalat malam?” Rasul kembali bertanya.

“Iya, saya sungguh melakukannya, wahai Rasulullah,” jawab Utsman.

“Jangan kamu lakukan itu,” sabda Nabi kepadanya. “Sesungguhnya matamu memilki hak atasmu, tubuhmu memiliki hak atasmu dan keluargamu juga memiliki hak atasmu. Maka shalatlah dan tidurlah. Dan puasalah lalu berbukalah.” (HR Bukhari).

Riwayat di atas adalah salah satu keistimewaan ajaran Islam yang menganjurkan kepada Kaum Muslim untuk selalu hidup seimbang. Seimbang antara ibadah dan bekerja, seimbang antara ruh dan raga, seimbang antara akal dan hati, dan lain sebagainya. Islam melarang umatnya untuk berlebihan dalam membatasi gerak hidup (tafrith) sehingga mengharamkan kenikmatan-kenikmtan yang Allah halalkan.

Atau sebaliknya, terlalu longgar (ifrath) seakan-akan semua hukum adalah halal, sehingga berlaku sekehendak hatinya dan membolehkan segala cara.

Islam adalah agama fitrah, dan fitrah manusia selalu menginginkan keseimbangan. Dengan keseimbanganlah alam alam raya ini selalu berjalan teratur. “Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?..” (Al-Mulk [67]: 3). Keseimbangan inilah yang menjadi ruh dan inti ajaran Islam.

Dalam Surah Al-Jumuah ayat 9-10 Allah menggambarkan bagaimana seharusnya seorang Muslim menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Orang-orang Mukmin, dalam ayat tersebut, adalah mereka yang ketika telah tiba saatnya untuk beribadah, akan bergegas mengingat Allah dengan meninggalkan jual beli dan segala rutinitas dunia. Namun setelah usai menjalankan ibadah, mereka kembali menyebar ke penjuru bumi untuk mencari karunia dan rizki-Nya dengan tidak lupa untuk selalu berdzikir kepada-Nya. Mereka bersungguh-sungguh mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat, namun tidak pernah melupakan kehidupan dunia yang saat ini mereka jalani. Kepala mereka menengadahkan ke langit, namun kaki mereka tetap berpijak di bumi.

Dengan itulah Allah menjamin keberuntungan bagi mereka. Beruntung dalam hidup di dunia dengan mendapatkan karunia dan limpahan rizki-Nya dan kelak di akhirat mendapatkan ganjaran nikmatnya syurga. Wallau a’la wa a’lam. (Republika.co.id)

Mahasiswa Jurusan Tafsir dan Ulumul Quran Universitas al-Azhar Kairo.

Tak Memisah Shalat Fardhu Dengan Rawatib, 1 Sebab Binasa



ILUSTRASI. (foto: Google)
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Shalat rawatib seperti telah kita pahami bersama adalah shalat yang mengiringi shalat fardhu. Namun ada suatu aturan yang mesti diperhatikan tatkala seseorang ingin melaksanakan shalat yang utama tersebut. Aturan ini dijelaskan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu hendaknya seseorang memisah antara shalat rawatib dan shalat wajib dengan perkataan atau perbuatan lainnya. Berikut keterangannya.

Pembicaraan dalam Hadits

Berdasarkan hadits As Saa-ib bin Yazid bahwa Mu’awiyyah radhiyallahu ‘anhu pernah berkata kepadanya, “Apabila engkau telah shalat Jum’at, janganlah engkau sambung dengan shalat lain sebelum engkau berbicara atau pindah dari tempat shalat. Demikianlah yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan pada kami. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنْ لاَ تُوصَلَ صَلاَةٌ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ

“Janganlah menyambung satu shalat dengan shalat yang lain, sebelum kita berbicara atau pindah dari tempat shalat”[1].

Ash Shan’ani rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan disyari’atkannya memisah antara shalat sunnah dan shalat wajib, jangan kedua shalat tersebut bersambung langsung. Secara tekstual larangan di atas bermakna diharamkan. Hadits ini tidaklah khusus untuk shalat jum’at saja karena perowi berupaya menunjukkan kekhususan hukum itu untuk shalat jama’ah dengan hadits yang bersifat umum mencakup shalat Jum’at dan shalat lainnya.”[2]

Apa Hikmahnya?

Ada yang berpendapat bahwa hikmah melakukan seperti itu agar tidak terjadi keserupaan antara shalat wajib dan shalat sunnah. Ada pula yang berpendapat bahwa melanggar hal di atas merupakan sebab kebinasaan orang-orang terdahulu. Diriwayatkan dari salah seorang sahabat Nabi,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلَّى الْعَصْرَ فَقَامَ رَجُلٌ يُصَلِّى فَرَآهُ عُمَرُ فَقَالَ لَهُ اجْلِسْ فَإِنَّمَا هَلَكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ لِصَلاَتِهِمْ فَصْلٌ.فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَحْسَنَ ابْنُ الْخَطَّابِ »

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat Ashar, tiba-tiba bangkitlah seorang lelaki hendak shalat lagi. Umar melihatnya, dan langsung berkata, “Duduklah. Sesunguhnya Ahli Kitab binasa karena mereka menyambungkan satu shalat dengan shalat yang lain”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Sungguh baik apa yang diucapkan Al-Khaththab”.[3]

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz rahimahullah menyatakan tentang hikmah larangan tersebut, “Karena dengan menyambungnya dengan shalat lain akan mengesankan seolah-olah shalat itu mengikuti shalat yang pertama, dan (larangan menyambung) ini, mencakup shalat Jum’at dan yang lainnya. Namun bila sudah dipisahkan dengan ucapan, atau dengan keluar dari tempat shalat tersebut, atau dengan mengucapkan istighfar, ataupun dzikir yang lain, itu berarti sudah melakukan pemisahan.”[4]

Ash-Shan’ani rahimahullah mengungkapkan, “Para ulama telah menyatakan tentang dianjurkannya bagi seseorang untuk berpindah dari tempat melakukan ibadah wajib ke tempat lain untuk melakukan shalat sunnah, bahkan yang lebih utama lagi bila ia langsung melaksanakan shalat sunnah tadi di rumahnya. Karena melaksanakan ibadah sunnah di rumah itu lebih baik. Atau paling tidak ia laksanakan shalat sunnah di tempat lain di masjid tersebut. Itu berarti ia memperbanyak tempat pelaksanaan shalat”[5]

Telah dikeluarkan oleh Abu Daud rahimahullah dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),

أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَتَقَدَّمَ أَوْ يَتَأَخَّرَ أَوْ عَنْ يَمِينِهِ أَوْ عَنْ شِمَالِهِ

“Apakah salah seorang di antara kalian tidak mampu untuk sekedar maju, mundur, ke kiri atau ke kanan dalam shalatnya?” (maksudnya untuk shalat sunnah, pen)[6]

Diriwayatkan dengan shahih dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu berpendapat bahwa pindah tempat itu disyariatkan dalam shalat sunnah dan shalat fardhu. Bila Ibnu ‘Umar berada di Mekkah lalu shalat Jum’at, terus beliau maju dan shalat dua raka’at, kemudian maju lagi dan shalat empat raka’at. Bila beliau berada di Madinah lalu shalat Jum’at, beliau kemudian pulang dan shalat di rumah dua raka’at, dan tidak shalat di masjid. Ada orang bertanya tentang hal itu. Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhumenjawab, “Demikianlah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[7]Riwayat ini dapat dijadikan sebagai dalil penguat tentang dianjurkannya memperbanyak tempat sujud (shalat).

Kesimpulan

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kita harus memisah antara shalat wajib dan shalat sunnah, yaitu dengan perkataan (seperti dzikir) atau dengan berpindah tempat (di tempat lain di masjid atau di rumah). Di antara hikmah atau alasannya, yaitu:

(1) agar tidak serupa antara shalat wajib dan shalat sunnah, ada pembeda,

(2) untuk memperbanyak tempat sujud sehingga lebih banyak tempat di bumi ini yang menjadi saksi bagi amalan kita di hari kiamat kelak. Alasan kedua ini adalah pelajaran dari firman Allah,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5)

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5). Lihatlah bumi menjadi saksi bagi amalan manusia di hari kiamat! Berarti ketika kita berpindah tempat, semakin banyaklah yang menjadi saksi kita nantinya.[8]

Dan bahasan di atas sebenarnya umum untuk setiap shalat sunnah sebagaimana perbuatan Ibnu 'Umar. Namun shalat sunnah yang biasa menyertai shalat wajib adalah shalat sunnah rawatib, maka yang dibahas adalah shalat tersebut.

Semoga sajian singkat ini bermanfaat. Wallahu Ta’ala a’lam.

- Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat -

My lovely wife request, finished in Riyadh-KSA, 25th Rabi’uts Tsani 1432 H (30/03/2011)

(rumaysho.com)

[1] HR. Muslim no. 883

[2] Subulus Salaam, Muhammad bin Ismail Al Amir Ash Shon’ani, tahqiq: Muhammad Shobi Hasan Halaq, 3/148, terbitan Dar Ibnil Jauzi, cetakan kedua, Muharram 1432 H

[3] HR. Ahmad 5/368. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.

[4] Shalat Tathowwu’ fii Dhow-i Al Kitab wa As Sunnah, Sa’id bin Wahf Al Qohthoni, hal.44-45, Silsilah Muallafat Sa’id bin Wahf Al Qohthoni

[5] Subulus Salaam, 3/148.

[6] HR. Abu Daud no. 1006 dan Ibnu Majah no. 1427. Shahih kata Syaikh Al Albani.

[7] HR. Abu Daud no. 1130. Shahih kata Syaikh Al Albani

[8] Faedah dari Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Al Wabilush Shoyyib

Google Adsense Ditinjau dari Hukum Islam




Pertanyaan
Assalamu 'alaikum. Ustadz, saya mau bertanya tentang hukum bisnis online di internet, seperti: Google Adsense dan yang semisalnya.

Gambaran untuk Google Adsense adalah sebagai berikut: Secara konsep dan prosedur adalah kita apply (mengajukan permohonan, ed.) kepada Google agar Google memasang pelanggan iklan mereka di website kita. Google adsensemempunyai database iklan, baik teks atau pun gambar yang akan ditampilkan di website kita. Kita disediakan kode, dan (kode itu) bisa diletakkan, baik di header, body website,bottom, atau menu. Secara random (acak, ed.), iklan akan muncul secara otomatis di tempat kita memasang kode tersebut.

Yang jadi permasalahan adalah kita tidak bisa mengontrol iklan apa saja yang muncul, karenaGoogle secara random menampilkan iklan sesuai dengan content (isi) dari halaman web yang kita punya. Jadi, ada kemungkinan muncul iklan-iklan pornografi, judi, kasino, kredit (yang nota bene umumnya tidak syar'i), games (membawa pada hal yang sia-sia), dan lain-lain yang
melanggar syari'at.



Metode pembayarannya adalah jika iklan yang terpasang di website kita di-klik oleh pengunjung maka kita mendapat $0,01 per klik, dan pembayaran dilakukan jika sudah terkumpul $100.

Abu Syukron.

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullah. Ada pertanyaan--yang sejenis dengan pertanyaan Anda--yang ditujukan kepada Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid, dan jawaban beliau adalah, “Pada asalnya, tidak boleh bergabung dalam Google Adsense kacuali setelah memastikan bersihnya berbagai situs yang diiklankan dari hal-hal yang haram, karena tidaklah diperbolehkan mengumumkan, mengiklankan, dan membantu untuk menyebarkan kemungkaran.

( وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ) المائدة/2 ،

Allah berfirman (yang artinya), 'Dan saling tolonglah dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam dosa dan tindakan kelewat batas. Dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah itu sangat keras siksaannya.' (QS. Al-Maidah:2)

وقوله صلى الله عليه وسلم : ( مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا ) أخرجه مسلم في صحيحه (4831).

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Siapa saja yang mengajak kepada hidayah maka dia akan mendapatkan pahala semisal pahala yang didapatkan oleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Sebaliknya, siapa saja yang mengajak kepada kesesatan maka dia akan menanggung dosa semisal dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.' (HR. Muslim, no. 4831)

Jika memang realitanya sebagaimana yang Anda katakan bahwa mayoritas situs yang diiklankan di situs Anda adalah situs-situs mengenai pengajaran berbagai bahasa atau semisal dengan itu maka kami berharap tidaklah mengapa jika Anda tergabung dalam Google Adsense. Terlebih lagi, jika memang Anda sangat membutuhkan penghasilan.

Anda berkewajiban untuk tidak mengiklankan situs-situs yang bertentangan dengan hukum syariat. Jika Anda tidak mampu melakukan hal ini--dengan kata lain, situs-situs terlarang tersebut tetap muncul di situs Anda--maka Anda berkewajiban untuk meninggalkan bisnis jual jasa ini karena jika Anda tidak mundur dari bisnis ini, Anda akan menjadi orang yang berperan serta menyebarluaskan dan mengiklankan hal yang hukumnya haram.” (Jawaban permasalahan ini diterjemahkan darihttp://www.islamqa.com/ar/ref/101806)

Jadi, jika Anda tidak bisa mengontrol iklan yang ditampilkan di situs Anda, maka terlarang hukumnya untuk bergabung dalam program Google Adsense.

Dijawab oleh Ustadz Aris Munandar, S.S., M.A.

Artikel PengusahaMuslim.com

Tidur Cantik Ala Rasulullah SAW



ILUSTRASI. (foto: elitechoice.org)
Disusun Oleh: Ummu Hajar
Muroja’ah: Ust. Abu Salman

Tidur bagi muslimah merupakan saat yang sangat penting. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang muslimah di antara jemari Allah. Seorang muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang muslimah menjaga adab-adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam. Bagaimana adab-adabnya?

Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzahradhiyallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:

a) Membaca ayat kursi.

b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh.

c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut:

باسمك ربيوضعت جنبي وبك أرفعه إن أ مسكت نفسي فا ر حمها و إ ن أ ر سلتها فاحفظها بما تحفظ به عبادك الصا لحين

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.”

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa:

لا إ له إ لاالله الواحدالقهاررب السماوات واﻷرض ومابينهماالعز يزالغفار

“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”

“Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut:

أعوذ بكلمات الله التامات من غضبه و شرعباده ومن همزات الشيا طين وأن يحضرون

“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.”

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.”(HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu:

الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور

“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.”

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan.

“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]

Bersiwak.

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)

Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tig` kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)

Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)

Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)

Maraji’:
Adab Harian Muslim Teladan

***

(muslimah.or.id)

Suka Menunda-nunda, Satu Bagian Dari Tentara Iblis!



ILUSTRASI. (foto: Google)
“Iya nanti sajalah”, demikian yang dikatakan dalam rangka menunda-nunda pekerjaaan atau amalan padahal masih bisa dilakukan saat itu. Kebiasaan kita adalah demikian, karena rasa malas, menunda-nunda untuk belajar, menunda-nunda untuk muroja’ah (mengulang) hafalan qur’an, atau melakukan hal yang manfaat lainnya, padahal itu semua masih amat mungkin dilakukan.

Perlu diketahui saudaraku, perkataan “sawfa ... sawfa”, “nanti sajalah” dalam rangka menunda-nunda kebaikan, ini adalah bagian dari “tentara-tentara iblis”. Demikian kata sebagian ulama salaf.

Menunda-nunda kebaikan dan sekedar berangan-angan tanpa realisasi, kata Ibnul Qayyim bahwa itu adalah dasar dari kekayaan orang-orang yang bangkrut.

إن المنى رأس أموال المفاليس

“Sekedar berangan-angan (tanpa realisasi) itu adalah dasar dari harta orang-orang yang bangkrut.”[1]

Dalam sya’ir Arab juga disebutkan,

وَ لاَ تَرْجِ عَمَلَ اليَوْمِ إِلَى الغَدِ لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَ أَنْتَ فَقِيْدُ

Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok

Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan

Dari Abu Ishaq, ada yang berkata kepada seseorang dari ‘Abdul Qois, “Nasehatilah kami.” Ia berkata, “Hati-hatilah dengan sikap menunda-nunda (nanti dan nanti).”

Al Hasan Al Bashri berkata, “Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari besok. Jika besok tiba, engkau berada di hari tersebut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini.”[2]

Itulah yang dilakukan oleh kita selaku penuntut ilmu. Besok sajalah baru hafal matan kitab tersebut. Besok sajalah baru mengulang hafalan qur’an. Besok sajalah baru menulis bahasan fiqih tersebut. Besok sajalah baru melaksanakan shalat sunnah itu, masih ada waktu. Yang dikatakan adalah besok dan besok, nanti dan nanti sajalah.

Jika memang ada kesibukan lain dan itu juga kebaikan, maka sungguh hari-harinya sibuk dengan kebaikan. Tidak masalah jika ia menset waktu dan membuat urutan manakah yang prioritas yang ia lakukan karena ia bisa menilai manakah yang lebih urgent. Namun bagaimanakah jika masih banyak waktu, benar-benar ada waktu senggang dan luang untuk menghadiri majelis ilmu, muroja’ah, menulis hal manfaat, melaksanakan ibadah lantas ia menundanya. Ini jelas adalah sikap menunda-nunda waktu yang kata Ibnul Qayyim termasuk harta dari orang-orang yang bangkrut. Yang ia raih adalah kerugian dan kerugian.

Lihatlah bagaimana kesibukan ulama silam akan waktu mereka. Sempat-sempatnya mereka masih sibukkan dengan dzikir dan mengingat Allah.

Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, ‘Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, ‘Bertakbirlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.”[3] Subhanallah … Lisan selalu terjaga dengan hal manfaat dari waktu ke waktu.

Ingatlah nasehat Imam Asy Syafi’i –di mana beliau mendapat nasehat ini dari seorang sufi-[4], “Aku pernah bersama dengan orang-orang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. (Di antaranya), dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu.”[5]

Hasan Al Bashri mengatakan, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”[6]

Semoga Allah memudahkan kita untuk memanfaatkan waktu kita dengan hal yang bermanfaat dan menjauhkan kita dari sikap menunda-nunda.

Wabillahit taufiq. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Riyadh-KSA, 26 Rabi’uts Tsani 1432 H (31/03/2011)

(rumaysho.com)

[1] Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim, 1/456, Darul Kutub Al ‘Arobi. Lihat pula Ar Ruuh, Ibnul Qayyim, 247, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah; Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 2/325, Muassasah Ar Risalah; ‘Iddatush Shobirin, Ibnul Qayyim, 46, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.

[2] Dinukil dari Ma’alim fii Thoriq Tholabil ‘Ilmi, Dr. ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin ‘Abdillah As Sadhaan, 30, Darul Qobis

[3] Az Zuhud li Ahmad bin Hambal, 3/321, Asy Syamilah

[4] Ini menunjukkan bahwa tidak masalah mendapat nasehat dari orang yang berpahaman menyimpang (semacam sufi) selama si penyimak tahu bahwa hal itu benar.

[5] Al Jawabul Kafi, 109, Darul Kutub Al ‘Ilmiyah

[6] Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi