Percakapan Wanita Non Muslim Inggris Dengan Wanita Muslim Berjilbab ( Renungan)

Selama ini orang orang diluar muslim entah itu di Prancis atau inggris selalu menpertentangkan jilbab wanita muslim dinegara mereka, menurut mereka jilbab adlah penindasan bagi wanita, ketertutupan, teroris, membatasi hak wanita, melecehkan wanita, pokoknya segala hal yang berkesan negatif. tapi tidak jarang dari wanita wanita non muslim disana setelah merenungkan dan memahami betapa besarnya penghormatan Islam terhadap wanita.




Ada percakapan menarik dari seorang non muslim di Inggris dengan wanita muslim yang akhirnya berpikir positif tentang jilbab dan bersimpati dengan ajaran islam dan menyadari serta menghormatinya,
berikut kutipan percakapan wanita non muslim dan wanita muslim yang berjilbab :



Wanita Non muslim Inggris bertanya : "Kenapa dalam Islam wanita tdk boleh jabat tangan dengan pria?"
Wanita berjilbab muslim menjawab : "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?"
Wanita Non muslim Inggris : "Oh tentu tidak bisa! cuma orang² tertentu saja yg bisa berjabat tangan dengan ratu."
Wanita berjilbab muslim menjawab : "Wanita wanita kami (muslimah) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan ( bukan mahramnya)".
Lalu Wanita Non muslim Inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"
Wanita berjilbab muslim tersenyum dan punya 2 permen, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. dia melemparkan keduanya kelantai yang kotor.
lalu Wanita berjilbab muslim bertanya: "Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen, mana yang anda pilih?

Si Wanita Non muslim Inggris menjawab: "Yang tertutup.."
Wanita berjilbab muslim berkata: "Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami".
Begitulah sebuah percakapan ringan sederhana dn mudah dicerna maknanya, tidak ribet dan sederhana untuk memahami Jilbab seorang
muslim, yang ribet klo urusan agama atau ajaran agama dipandang dengan cara politik semua jadi kbur semrawut karena akar politik
adalah kebencian, persaingan, saling menjatuhkan, saling mencari kelemahan untuk kemenangan kotor