Cinta, Racun Atau Madu




Setiap manusia memiliki cerita cinta, entah yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan. Masa remaja merupakan waktu untuk penjajakan dalam mencari jodoh. Penjajakan inilah yang biasanya dilakukan dengan melakukan ikatan non formal yang disebut pacaran. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda dengan hal tersebut, ada yang pro dan juga ada yang kontra. Yang pro karena delam berpcaran seseorang bisa saling mengenal satu sama lain, sedangkan yang kontra karena berpacaran akan menjerumuskan pada hal yang negatif. Terlepas dari itu semua setiap orang memiliki hak dan pendapat masing-masing.
Dalam dunia kampus berpacaran seolah menjadi hal yang biasa, karena dalam dunia inilah seseorang berada pada masa peralihan antara remaja dan dewasa. Banyak hal yang mendasari seseorang berpacaran, ada yang bermaksud mencari jodoh, ada yang hanya untuk bersenang-senang ada pula yang hanya dimanfaatkan duitnya saja. Cinta dalam masa ini dapat menjadi sebuah hal yang positif dan hal yang negatif.


Racun
Dalam hal ini cinta bisa menjadi racun yang berbahaya utamanya bagi para remaja yang masih belum memiliki tingkat kematangan dalam berfikir. Tak sedikit orang yang terjebak kedalam kehancuran karena tidak dapat mengatur denagn baik. Satu contoh yang sering kita lihat ketika sekolah atau kuliah adalah MBA sehingga pendidikannya hancur karena hal tersebut. Contoh yang paling ringan adalah kebiasaan malas mengikuti kuliah atau pelajaran disekolah karena selalu berfantasi akan indahnya cinta. Bagi mahasiswa semesetr akhir cinta juga dapat menjadikan racun untuk mengerjakan tugas akhirnya sehingga proses pendidikannya molor karena sebagian besar waktunya untuk berpacaran.


Madu
Cinta identik dengan angan-angan yang indah dan menyenangkan, hal itu sebenarnya tak semuanya nyata dan benar adanya. Cinta yang begitu indah itu dapat terwujud ketika semuanya berjalan pada jalan yang benar dan saling mengerti satu dengan yang lainnya, saling mendukung satu dengan yang lainnya dan terikat dalam ikatan yang sah menurut agama maupun menurut negara.
Cinta yang dijalani sesorang mau dujadikan madu ataupun racun iru tergantung yang menjalaninya. Setiap orang memiliki jalan hidup sendiri-sendiri untuk dijalani termasuk dalam urusan cinta. Namun alangkah indahnya jika itu menjadi madu yang manis dalam kehidupan.


Menjadi madu ataupun racun itu tergantung orang yang menjalaninya, karena setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda dalam menjalaninya. Mudah-mudahan setiap langkah menjadi tujuan yang baik sehingga cinta itu menjadi madu yang manis........