Kelengkeng Pingpong Bisa Berbuah Sepanjang Tahun



Kelengkeng Pingpong Bisa Berbuah Sepanjang Tahun
October 5, 2009

Sesuai dengan namanya, tanaman Kelengkeng yang satu ini memiliki buah yang ukurannya hampir sebesar bola pingpong. Tak hanya itu, tanaman ini juga tak kenal musim. Artinya, dia bisa berbuah sepanjang tahun tanpa henti. Benarkah?

Itulah yang diungkapkan Azis, petani tanaman buah asal Perak, Jombang, Jawa Timur. Menurutnya, tanaman Kelengkeng yang dibudidayakan di kebunnya tersebut tidak mengenal musim berbuah. Tak seperti tanaman buah lainnya yang selalu memiliki musim sendiri-sendiri, Kelengkeng tersebut akan selalu berbuah meski secara umum tidak dalam musimnya.
Karena umumnya, Kelengkeng memiliki musim berbuah sekali dalam setahun, yaitu pada bulan Agustus sampai Nopember. Namun untuk Kelengkeng Pingpong ini, akan selalu berbuah sepanjang tahun. Tentu saja bila diperlakukan dan dirawat dengan benar.
Menurut Azis, perawatan dan perlakuan Kelengkeng Pingpong ini memang tergolong sederhana. “Untuk perawatan sehari-hari, yang terpenting dia cukup mendapatkan air dan sinar matahari. Di tempatkan di tempat yang panas, lalu disiram setiap pagi dan sore hingga jenuh, maka dia akan cepat sekali berbuah. Perlu juga diperhatikan, waktu penyiraman sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah matahari terbit. Kalau pagi, pagi sekalian, kalau sore setelah matahari terbenam. Hal ini lebih efektif karena pada saat itulah kondisi stomata pada daun sedang terbuka,” ungkap bapak satu ini.
Buah Kelengkeng yang satu ini memang punya ukuran yang istimewa, tak seperti ukuran buah Kelengkeng pada umumnya yang hidup di habitat alaminya. Kelengkeng varietas Pingpong ini berasal dari Vietnam, yaitu didaerah sekitar delta sungai Mekong dan Vietnam bagian tenggara atau yang biasa dikenal dengan nama Xuongcomvang. Seperti saudaranya Kelengkeng jenis Diamond River, Kelengkeng ini merupakan tanaman asli daerah tropis. Karena itu mengapa ia membutuhkan sangat banyak sinar matahari agar bias tumbuh sehat.
Tapi bukan hanya itu saja, layaknya tanaman yang lain, Klengkeng Pingpong ini juga perlu diberikan pupuk sebagai asupan nutrisi tambahan. “Agar maksimal, pemupukannya dilakukan secara rutin sebulan sekali. Ada 2 jenis pupuk yang harus diberikan secara bergantian, yaitu pupuk kandang dari kotoran kambing dan NPK. Misalkan bulan pertama diberi pupuk kandang, bulan berikutnya diberi NPK. Lalu bulan berikutnya kembali diberi pupuk kandang, begitu seterusnya secara rutin. Penggunaan pupuk kandang dari kotoran kambing ini karena punya kadar phosphate lebih besar daripada kotoran sapi,” jelas Azis.

Cocok Untuk Tambulampot
Kelengkeng pingpong sangat mudah untuk dibudidayakan, perawatannya juga tak merepotkan. Sehingga cocok sekali bila digunakan sebagai tabulampot (tanaman buah dalam pot) untuk penghias halaman rumah. Sangat cocok ditanam daerah panas pada lahan yang sempit sekalipun, asalkan berada ditempat terbuka, yaitu tempat dimana terdapat sinar matahari langsung.
Untuk bibit ukuran besar atau tingginya sekitar 1 meter, gunakan pot yang berdiamater 75 Cm, dengan kedalaman atau ketinggian pot juga 75 Cm. Sedangkan untuk bibit kecil atau yang tak kurang dari 50 Cm. Gunakan pot yang berdiamater sekitar 50 Cm dan tinggi juga 50 Cm. Sementara untuk media yang bisa digunakan adalah campuran tanah kebun, pasir, sekam bakar, serta pupuk kandang dari kotoran kambing. Perbandingannya, 1:1:1:1. Di pasaran, harga bibit Kelengkeng Pingpong berkisar antara Rp. 75 ribu sampai Rp. 200 ribu, tergantung ukuran dan usianya.
Sebelum melakukan penanaman, sebaiknya campuran media dibiarkan terlebih dahulu dalam pot selama kurang lebih seminggu. Hal ini bertujuan agar mikroba dari pupuk kandang dapat menyebar dengan campuran media lainnya, sehingga media lebih gembur. Selain itu juga memberikan waktu beradaptasi bagi bibit yang akan ditanam terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Setelah medianya siap, pada saat penanaman, sobek bagian bawah dari karung atau polybag, jangan dari bagian pinggir wadah supaya media dan akar tidak goyang. Penanamannya juga jangan terlalu dalam, tapi juga jangan terlalu dangkal, sekitar 20-25 Cm dari ujung akar. Kemudian lakukan penyiraman secara jenuh, yang ditandai dengan mengalirnya atau merembesnya air dari lubang di bagian bawah pot.
Apabila perawatannya baik, sering dipupuk dan disiram, biasanya Kelengkeng yang dari stek akan mulai berbunga dan berbuah pada umur 8-12 bulan. Sedangkan yang dari biji bisa mulai berbuah pada umur 21-24 bulan. “Tapi terkadang yang dari biji juga bisa berbuah dalam waktu setahun kok, karena faktor perawatan juga juga berpengaruh besar,” tambah Azis.
Meski ditanam di dalam pot, Kelengkeng jenis ini tetap bisa berbuah secara lebat tiga kali dalam setahun. Sedangkan sub-pembuahan bisa terjadi sepanjang tahun asalkan nutrisi untuk tanaman ini cukup dan diperlakukan dengan benar. Yaitu dengan rutin memotong tangkai bekas buah. Tangkai bekas buah yang ada di cabang maupun di ranting harus dipotong beberapa saat setelah buahnya dipanen atau dipetik.
Tujuannya, untuk merangsang pertumbuhan bunga dan buah baru di tempat yang sama. Begitu juga dengan buah berikutnya, perlakuannya juga sama, tangkai bekas buahnya harus dipotong. Jadi selama setahun penuh dapat menikmati buah Kelengkeng Pingpong ini. Selain itu, tanaman ini juga nyaris tanpa hama pengganggu. Selama ini, yang jadi musuh utama adalah belalang, biasanya menyerang daun. Tapi ketika berbuah, musuhnya adalah kelelawar,” lanjut Azis
Selain buahnya yang besar, rasanya juga manis. Tapi manisnya Kelengkeng Pingpong tak seperti Kelengkeng lokal atau yang biasa dijual di pasar. Rasa manisnya seperti rasa buah Leci. Selain itu, aromanya juga lebih wangi daripada Kelengkeng lokal ataupun kelengkeng yang sering kita jumpai di pasaran maupun supermarket. diz