Mengenal tv berwarna

teknik perbaikan televisi

Mereparasi televisi bukan merupakan hal yang sulit asalkan kita mempunyai pengalaman dalam menggunakan alat ukur,hal utama yang harus diketahui dalam mereparasi televisi adalah pemahaman blok serta fungsi-fungsinya,selain itu dibutuhkan juga keuletan serta kejelian,untuk mengetahui blok dari sebuah mesin televisi anda bisa baca artikel dibawah .Berikut ini adalah beberapa kerusakan yang sering tejadi pada televisi serta cara mengatasinya:


Cuma bertahan beberapa saat (kadang normal/kadang ada masalah)

Pada permasalahan ini biasanya kondisi televisi waktu pertama kali dinyalakan bagus akan tetapi setelah beberapa menit televisi menjadi:mati total/cuma garis horizontal/cuma garis vertikal/berubah warna,dan lain sebagainya:

jika mati total lakukanlah Resoldering (penyolderan ulang) pada bagian Regulator (power supply) dan periksa semua elconya
jika lampu indikatornya saja yang nyala periksa semua tegangan normal pada output regulator jika bagus berarti permasalahannya ada pada bagian horizontal,periksa semua solderan pada blok ini
jika tiba-tiba hanya garis horizontal saja maka lakukan solder ulang pada blok vertikal, periksa elco filter tegangan dan elco output vertikal,untuk TV china permasalahan biasanya ada pada elco filter tegangan vertikalnya yang rusak,dan untuk TV Polytron/Digitec/Goldstar (model lama) biasanya hanya dilakukan penyolderan ulang pada ic penguat vertikal dan conector yoke defleksinya
jika tiba-tiba hanya garis vertikal maka periksa solderan pada conector yoke defleksi horizontal dan semua komponen untuk output horizantal .
MENGETAHUI BLOCK MESIN TV






Sebelum mereparasi televisi,terlebih dahulu kita harus mengetahui blok/bagian-bagiannya,hal ini sangat penting karena dengan mengetahui blok,kita bisa dengan mudah menentukan dan melacak komponen yang rusak,cara untuk mengetahui blok dari sebuah mesin televisi adalah kita harus tahu salah satu komponen dari blok tersebut,untuk mengetahui blok regulator kita lihat Fuse/trafo pada mesin tv misalkan tertera F801 (fuse) dan T820 (trafo) maka semua komponen yang berawalan angka 8 adalah bagian regulator,demikian juga untuk yang lainnya misalkan T401 untuk Trafo Flayback maka semua komponen yang berawalan angka 4 adalah komponen bagian Horizontal.

service tv

Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :

jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :

1. mati total. :nangis :nangis :nangis
jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampereyang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.

cara mengatasinya : :music :music :music
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.

benq lcd monitor Tips Bagus Teknik Dasar Service TV

- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala. :hero :hero :hero


Pertama kali service TV
Saya ingat persis awal awal saya memperbaiki televisi.Saat itu TV yang saya perbaiki adalah merk sony, type jadul.Kerusakan TV ini adalah tidak mau hidup padahal lampu stanby sudah on.” TV ini baru bisa nyala kalo udah 20 – 30 menitan dicoloki ke listrik ” keluh pelanggan saya waktu itu.
Dasar emang masih STM belum punya pengalaman di medan perang, jadinya malah periksa ngacak, apa aja diukur hahaha….Alhasil TV belum juga berfungsi normal, sampai satu Minggu saya ngoprek ngoprek TV ini.
Akhirnya saya nyerah waktu itu, saya lempar deh TV nya ke tempat sampah teman saya yang memang lebih jago.
Mungkin anda sudah bisa menebak apa kerusakan sebenarnya TV nya. Yup…..solderan, saya sampai bingung waktu itu.kenapa teman saya bisa dengan mudah memperbaikinya.
Kerusakan yang demikian itu bisa disebabkan oleh retaknya solderan/patrian di bagian power/AC matic/bagian horizontal, ini dia yang saya lupakan. Atau bisa juga kerusakan kondensator dibagian power/AC matic/bagian horizontal, keringnya kondensator (elco) yang biasanya ditandai dengan fisik elco yang membengkak di bagian atasnya.
Untuk retaknya patrian/solderan memang memerlukan ketajaman dan ketelitian mata untuk memeriksanya. Biasanya dengan menyolder ulang semua bagian (block) yang dicurigai akan lebih efektif daripada kita harus meneliti satu satu solderan kaki komponen yang retak atau ukur mengukur komponen lain misalnya.
Tips Bagus Teknik Dasar Service TV
TEHNIK DASAR DAN ANALISA SERTA CARA MEMPERBAIKINYA
Berikut adalah tehnik dasar bagaimana cara menganalisa kerusakan pada pesawat televisi :
-jenis-jenis kerusakan dan cara mengetahui kerusakan :
1. Mati total.
jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :
a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.
Cara mengatasinya :
Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.trus coba nyalain lagi.insyaallh tv dah bisa nyala.

Prosedur Pencarian Kerusakan
Langkah-langkah efisiensi yang diperlukan dalam prosedur reparasi adalah sebagai berikut.
1) Keadaan Gangguan Diketahui
Ketika menerima TV yang mau diservis, dengar/tanyakan kerusakan dari konsumen untuk mempermudah mempermudah pemeriksaan.
2) Perkiraan Blok Yang Rusak
Pesawat TV dihidupkan, atur tombol pengatur suara, kontras, brightness dan warna. Lihat gejala-gejala yang nampak pada layar TV untuk menduga-duga bagian mana yang rusak. Buatlah perkiraan blok yang rusak sesuai table kerusakan.
3) Membagi Sebuah Blok Yang Rusak
Meskipun rangkaian yang mencurigakan telah dapat ditentukan, tetapi daerah yang diperiksa sangat luas. Maka dari itu, bagian yang rusak lebih efisien untuk dapat ditemukan jika daerah yang diperiksa makin terbatas.
4) Menemukan Bagian Yang Rusak
Setelah membuat daerah yang dicurigai semakin sempit, ukur tegangan dan resistansi dengan menggunakan Multitester.

Blok TV
System televisi berwarna menggunakan tiga sinyal untuk bekerja secara sempurna, tiga sinyal tersebut adalah :
• Sinyal pembawa suara (FM)
• Sinyal pembawa gambar (AM)
• Sinyal luminan (gelap-terang), sinkronisasi dan sinyal krominan (pembawa warna)
Secara umum sinyal-sinyal tersebut dikenal sebagai Sinyal Audio, Sinyal Video Luminan (gelap-terang) dan sinyal Video Krominan (warna), dan berkat ketiga sinyal tersebut memungkinkan kita dapat melihat gambar berwarna dan mendengar suara.
Ketiga sinyal tersebut diproses oleh rangkaian yang berbeda, dimana masing-masing rangkaian dikelompokkan berdasarkan fungsinya, namun saat ini kebanyakan televisi sudah menggunakan rangkaian-rangkaian yang di kemas dalam sebuah IC / Chip tunggal sehingga hampir tidak dapat di identifikasi lagi mana bagian-bagianya kecuali kita memiliki skematik televisi bersangkutan atau lembar data dari Chip / IC yang digunakan.
Selain memproses ketiga sinyal diatas, pesawat televisi juga memiliki rangkaian-rangkaian defleksi vetikal dan horisontal yang berguna untuk menghasilkan raster pada tabung gambar, dan – meskipun bukan bagian utama dari sebuah pesawat penerima televisi – blok rangkaian kontrol beserta remote-controlnya juga termasuk rangkaian sangat penting pada televisi generasi sekarang.
Disini (secara bertahap) dibahas masing-masing fungsi dari blok-blok pesawat televisi berwarna dimana setiap blok akan dibahas secara mendalam dan detail, selain itu di ahir pembahasan setiap blok akan di tunjukkan gejala yang timbul jika pada blok yang bersangkutan terjadi kerusakan sehingga akan memudahkan dalam proses perbaikan.
Dibawah ini ditunjukkan diagram blok dari pesawat penerima televisi PAL. Untuk menuju ke pembahasan selanjutnya anda bisa meng-klik tepat diatas gambar setiap-bloknya atau gunakan menu disamping atau link dibawah
Tuner
Penguat RF, Mixer, Osilator Lokal
Rangkaian Suara
Detektor 5.5Mhz, Penguat IF Suara, Detektor FM, Penguat Suara
Rangkaian Gambar
Penguat IF Gambar, Detektor Video, AFT, AGC, Penguat Video, Delay Line
Rangkaian Reproduksi Warna
Penguat Band-Pass, Elemen tunda 1H, Rangkaian Penambah-Pengurang, Rangkaian switching fasa 180, Penguat burs, Oscillator 4.43Mhz, Penguat U-V, Demodulator
Rangkaian Sinkronisasi
Pemisah Pulsa Sinkronisasi, Rangkaian pulsa vertikal, Rangkaian Pulsa Horisontal, Yoke Defleksi
Flyback Transformer
Travo Flyback
Tabung CRT
Tipe Delta, Tipe In-Line, Tipe In-Line Trinitron
Rangkaian Power Supply
Penyearah, Regulator

Merek Model
Series Chasis Micom Processor Keterangan SCH/SM
Goldstar CA16D22 MC-41B GS8434-03A TA8690 SCH
LG 14G5RB-TE MC-059A LA76931
LG631 9R Singgle Chip Teknologi Cima II SCH
Panasonic TC-21S10 MX-3 MN152811TZX AN5192K-A SCH
Sharp 20GT-20 UA-1 Tda9381PS/N2/1/0542
IX3368CEN5 Singgle Chips SCH
Sony KV-TG21 BG-2T CXP85224A-079S TDA8844 SCH
Sony KV-J14M1J BG-2S CXP85220A-060S TDA8374A SCH

Sekilas kita kembali ke hal dasar yaitu tentang Cara kerja kapasitor. Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif.
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan. Itu merupakan gambaran singkat mengenai bagaimana Cara kerja kapasitor.
Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV …………….(1)
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.
Tipe Kapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengantanda + dan – di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutup positif anoda dan kutup negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida . contoh dari kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis,sehingga dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-diokshda. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.
Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah
batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Kapasitor Electrochemical Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi mobil elektrik dan telepon selular.
Toleransi Kapasitor
Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya. Tabel dibawah menyajikan nilai toleransi dengan kode-kode angka atau huruf tertentu.
Dengan table ini pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi kapasitor yang biasanya tertera menyertai nilai nominal kapasitor. Misalnya jika tertulis 104 X7R, maka kapasitasinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%. Sekaligus diketahui juga bahwa suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara -55C sampai+125C, perhitungan yang mudah bukan. Secara praktek bila kita mencari nilai toleransi sebuah kapasitor yang lebih kecil maka harganya akan lebih mahal juga.
Demikian posting ini tentang Cara kerja kapasitor di posting lain akan dijelaskan bagaimana cara membaca nilai pada kapasitor semoga bermanfaat.
elanjutkan artikel “Reparasi monitor bag.1? yaitu mengenai Setting Flyback Monitor yang membahas penanganan masalah tampilan dengan melakukan trimming trimpot di Fly-Back, pada artikel ini Mas Dian Sahid memberikan tips dan trik bila trimpot flyback yang diadjust sudah tidak berfungsi, atau kita nyatakan rusak, maksudnya; trimpot masih tetap bisa diputar tetapi misalkan pada trimpot focus pada posisi putaran minimal sampai posisi putaran maksimal tidak bisa didapatkan tampilan gambar yang jelas/ focus.
Perlu anda ketahui, bahwa didalam fly-back terdapat; coil (gulungan kawat tembaga), capasitor non elektrolit, resistor dan 2/3 buah trimpot (tergantung ukuran CRT). Kalau melihat kembali ke fungsi dasar fly-back maka fly-back yang masih dapat mengeluarkan tegangan tinggi dinyatakan masih berfungsi.
Hanya saja ada komponen tambahan pada fly-back yang memanfaatkan tegangan tinggi dalam fungsinya yaitu trimpot screen dan focus, kurang berfungsinya trimpot ini biasanya karena nilai resistansi sudah berubah yang diantaranya disebabkan karena suhu yang cukup panas pada komponen dalam monitor .
Tidak berfungsinya trimpot screen dan focus secara maksimal pada hasil tampilan menandakan anda harus mengganti fly-back, pengalaman yang saya alami ternyata sangat tidak mudah mencari fly-back yang sama type dan merknya, sehingga solusi yang saya dapatkan ialah; mengambil fly-back dari bangkai monitor lain yang typenya sama (kanibal), atau memesan fly-back yang typenya sama tetapi dengan harga yang lumayan mahal (itupun kalau ada di pasaran), dan solusi berikutnya ialah CANGKOK FLY-BACK, cangkok fly-back artinya menanam dua buah flyback di sebuah monitor Bentuk dari trafo Flyback bisa dilihat disini :
flyback monitor
Implementasi
Perhatian !!!, Penulis tidak bertanggung jawab atas segala resiko yang menimpa diri anda selama melakukan percobaan ini (baik kejutan sengatan listrik dll.) dan Ingat !!! , Flyback dalam keadaan off (setelah on) bisa menyimpan muatan listrik hingga 20.000 Volt, jadi baca artikel sebelumnya (”bagian 1”) untuk menjadi perhatian.
Pada artikel ini diperlukan sedikit keahlian khusus mengingat tingkat kesulitan agak meningkat dari artikel sebelumnya, dan yang paling penting dari yang paling penting minta perlindungan kpd allah subhanahu wata’ala supaya selalu dilindungi dalam berbagai aktivitas .
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan diantaranya; solder , timah secukupnya, kabel tunggal (NYAF) +/- 60 cm, tang lancip, cutter , isolasi dan flyback cangkok.Kemudian buka cover belakang monitor untuk melihat jeroannya dengan memposisikan monitor terbalik.
Ada baiknya untuk sekaligus membersihkan jeroan monitor dari debu dan sarang laba-laba, untuk perhatian agar tidak langsung menyentuh bagian kop flyback yang menuju tabung CRT karena masih menyimpan muatan listrik, untuk membuang muatan listriknya lakukan hubung singkat (short circuit) dengan Ground melalui perantara kabel (caranya bisa anda lihat di artikel pertama).
Lepas kop fly-back dari tabung CRT kemudian lepas pula kabel (yang biasanya berwarna merah) dari kopnya, intinya kita akan memasukkan dua buah kabel (warna merah – dari 2 buah fly-back) ke dalam satu kop. Untuk persiapan pada fly-back cangkok, Hubung singkatkan semua kaki-kaki flyback dengan kabel dan disolder kemudian berikan kabel penghubung untuk nantinya disambung ke Ground monitor .
Karena kita akan memasukkan 2 buah kabel ke dalam satu kop maka lakukan pengecilan diameter isolasi kabel fly-back dengan mengirisnya sedikit demi sedikit dengan cutter (hingga lapisan pertama), ini dilakukan supaya 2 buah kabel tsb bisa masuk ke dalam satu kop.
Peralatan yang anda bisa gunakan untuk langkah ini ialah menggunakan tang lancip, tang potong, cutter dan solder . Gunakan kreatifitas dan inisiatif anda didalam mempraktekkan langkah langkah diatas, karena tidak ada cara yang baku untuk kasus ini, sehingga keterampilan anda terlatih untuk berkembang berkembang. Anda bisa meng-Isolasi hasil penggabungan 2 buah kabel yang dimasukkan ke dalam satu kop untuk keamanan, mengingat akan dialiri oleh tegangan yang cukup tinggi.
Selanjutnya, sambungkan kabel penghubung dari kaki-kaki flyback untuk ground yang sebelumnya telah dipersiapkan menggunakan solder .Posisikan flyback tambahan (cangkok) dengan aman di jeroan monitor dan bila perlu diperkuat dengan kabel ties.
Lepas 2 buah kabel yang menjulur dari flyback (asli) ke Blok RGB (biasanya bernama ”Screen” dan ”Focus”), kemudian digantikan dengan milik fly-back hasil cangkok. Letak perbedaan 2 kabel ini (screen dan focus) ialah pada ukuran diameter kabel, dimana salah satunya lebih besar untuk menunjukkan perbedaanya.
Anda bisa mengisolasi kabel screen dan focus milik fly-back (asli) yang telah dilepas dari Blok RGB, karena sudah tidak difungsikan.
Periksa ulang langkah-langkah diatas sebelum mencoba meng-ON-kan monitor , karena penulis tidak bertanggung jawab atas kecelakaan fatal yang disebabkan kelalaian anda didalam mempraktekkan, diantaranya :
• Apakah 2 kabel yang masuk ke dalam kop dari 2 fly-back sudah benar ? , pastikan sambungannya kokoh dan bila perlu diisolasi, kemudian masukkan kop dengan benar ke tabung CRT.
• Pastikan semua kaki-kaki flyback cangkok di short-kan (hubung-singkat) yang kemudian dihubungkan dg kabel ke Grounding monitor .
• Penggantian kabel screen dan focus pd Blok RGB dari flyback (asli) dengan milik flyback cangkok pastikan tidak tertukar , kemudian isolasi kabel screen dan focus milik flyback (asli) yang sudah tidak difungsikan untuk pengamanan.
• Pastikan kedudukan / posisi flyback cangkok pada posisi yang aman dan strategis (untuk dijangkau).
Terakhir , ON-kan monitor berikut CPU, atur kecerahan dan focus gambar melalui potensiometer pada flyback hasil cangkok, untuk hal ini anda bisa melihat-lihat kembali artikel sebelumnya.
Demikian artikel ini ditulis oleh Mas Dian Sahid yang dipublikasikan melalui komunitas eLearning Ilmukomputer.com , dengan harapan bisa menjadi bahan rujukan bagi para praktisi bidang teknik komputer sehingga bisa meningkatkan sumber daya dan kemampuan para IT-ers di cabang perangkat keras.
Umumnya monitor CRT dengan pemakaian lebih dari 1 tahun akan sedikit banyak mengalami perubahan tampilan, biasanya agak buram, terlalu terang, terlalu gelap, gambar kurang cerah atau kerusakan lainnya. Pengalaman yang penulis akan uraikan bersifat urgent, dimana tidak diperlukan suatu keterampilan khusus dibidang elektronika dalam mempraktekkannya, paling tidak anda mengerti apa itu listrik, artinya anda harus hati-hati karena yang namanya listrik itu tidak terlihat tapi dapat dirasakan.
Komponen bagian dalam monitor identik dengan yang namanya “high voltage”, memang benar… karena didalam tabung monitor terdapat tegangan ribuan volt, kok bisa? Padahal tegangan listrik dirumah-rumah hanya 220 VAC, ini disebabkan karena adanya rangkaian yg berfungsi menaikkan tegangan, disini penulis tidak membahas bagaimana cara menaikkan tegangannya tapi lebih kepada praktisnya saja.
Untuk pengenalan, di dalam monitor ada sebuah komponen yg namanya “fly-back”, disinilah tegangan tinggi tersebut dikeluarkan menuju tabung monitor, bentuk komponennya bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.
Tips yang akan saya sampaikan yaitu; mengatasi monitor CRT yang tampilannya buram, terlalu cerah dan kurang cerah. Tampilan gambar di layar monitor pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa komponen dan rangkaian, diantaranya; RGB, fly-back, choke, degauss dan lain lain. Tapi tips yang saya sampaikan hanya mengenai Fly-back, mengingat tips ini bersifat urgent.
Langkah pertama ialah mempersiapkan alat penunjang praktek, diantaranya; obeng + dan -, testpen dan kuas (jika diperlukan untuk membersihkan jeroan monitor).
Balik posisi monitor untuk membuka body monitor dengan melepas semua mur, gambar bisa dilihat di bawah (bila anda tergolong anak yg rajin bisa sambil dibersihkan jeroan monitor dengan kuas).
Hal yg perlu anda waspadai dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari fly-back yg menjulur ke arah tabung monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on), gambarnya bisa anda lihat di bawah.
Fly-back memiliki 2 buah trimpot / variable Resistor (bentuknya seperti putaran pengatur volume audio) untuk 15” kebawah, dan 3 buah trimpot untuk 17” keatas. Diantaranya; focus dan screen (berlaku juga untuk 3 trimpot).
Trimpot dengan nama focus diadjust (diatur dengan diputar) untuk mendapatkan gambar yang jelas, sedangkan trimpot dengan nama screen diadjust untuk mengatur terang-gelap tampilan pada layar monitor, gambar bisa dilihat di bawah.
Ketika melakukan adjust trimpot focus dan screen pada fly-back, monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.
Demikian kira kira tulisan dari mas Dian sahid, namun kalau boleh saya tambahkan pada saat kita melakukan pengaturan flyback tentu saja monitor harus dalam keadaan on tapi akan lebih baik dan lebih teliti lagi jika kita melakukannya ketika Kabel koneksi VGA sudah dikoneksikan ke PC sehingga perubahan gambar bisa dilihat lebih jelas.
Apalagi untuk monitor monitor jadul ( jaman dulu ) walaupun kita sudah menyalakan tombol power monitor biasanya tidak akan ada gambar sama sekali jika kita belum mengkoneksikan kabel data, Untuk monitor yang baru biasanya suka ada peringatan “check data cable” dilayar monitor. Jadi sebelum rekan menyetting Trimpot Flyback pastikan dulu Kabel VGA sudah dikoneksikan.
Sedikit juga trik dari saya, seperti yang kita ketahui sedikit putaran saja pada Trimpot Flyback akan sangat berpengaruh ke gambar yang dihasilkan. Oleh karena itu jika monitor dibawa perjalanan atau sering pindah tempat sedikitnya akan merubah settingan Flyback. Kita bisa mengakalinya dengan cara menggunakan lem silicon pada trimpot sehingga settingannya tidak berubah. Tentu saja sebelum anda memberi Lem silicon tersebut ( ada juga yang menyebutnya lem lilin ) anda harus menyetting dahulu Trimpot Screen dan Focusnya.
Mengenali Kode Tabung TV
Kita mengetahui bahwa tabung CRT merupakan komponen yang paling mahal dari sebuah Televisi. Di postingan ini saya akan sharing bagaimana cara mambaca kode tabung CRT. Semua tabung gambar, baik monokrom atau jenis warna bisa dikenali dengan kode tertentu yang terdiri dari angka dan huruf. Kode ini berbeda satu sama lain karena masing masing tabung memiliki karakteristik yang berbeda.
Sebagai contoh, tabung gambar monitor yang memiliki kode M34AFA63X03 atau bisa juga ditulis dalam kode seperti ini M/34/AFA/63/X/03, Arti dari kode kode tersebut yaitu :
Bagian 1: Aplikasi Penggunaan
Monitor komputer tabung mulai dengan huruf “M” sedangkan untuk TV tabung gambar, yang dimulai dengan “A”.
Bagian 2: Diagonal ukuran layar dalam centimeter (cm)
Angka “34? adalah angka diagonal yang berarti 34cm yang merujuk ke Tabung Gambar 14? ,lalu ada juga 36cm yang berarti Tabung Gambar 15?, dan 41cm adalah 17? dan sebagainya. :waaah
Bagian 3: Kode Model
Tiga huruf “AFA” menunjukkan model tabung yang serupa karakteristik fisik dan listrik. Biasanya ditulis dengan huruf alfabet diawali dengan “AAA”, diikuti dengan “AAB”, “AAC” dll
Bagian 4: Nomor model
Angka “63? menunjukkan model spesifik dari tabung dalam kode model. J berbeda dialihkan ke nomor yang sama tabung keluarga yang berbeda diameters leher, misalnya satu digit akan menjadi monokrom tabung, tapi ini dua digit angka itu menunjukkan warna.
Bagian 5: Fosfor Jenis
Kode yang kelima menandakan jenis fosfor yang digunakan. Huruf X di sini berkaitan dengan fosfor P22 untuk warna tabung gambar. CRT monitor biasanya menggunakan huruf tunggal (kecuali I,O / W) untuk menetapkan jenis fosfor yang digunakan untuk tabung tersebut. Satu warna untuk gambar, yang merupakan simbol fosfor WW, sesuai untuk P4. Tabung Monitor monokrom juga terkadang dapat menggunakan kode WW atau beberapa kombinasi dua huruf (kecuali I dan O).
Analisa CRT Rusak
Kadang kita melihat layar kita tidak utuh (tertekan/atau melipat) sehinga ada bagian hitam di bagian atas maupun bawah,kadang kalo kerusakannya parah bisa hanya ada garis horizontal melintang di layar TV kita.
Orang yang tidak tau ada yang mendiagnosa tv kita rusak tabungnya. Ini pendapat yang salah.TV kita bukan rusak tabungnya tapi rusak di bagian sinkronisasi vertikal.
Kemudian ada juga layar yang tertekannya dibagian samping kiri atau kanan. Ini juga bukan karena kerusakan tabung. Untuk kerusakan ini ada beberapa kemungkinan yang rusak: bisa di bagian horizontal,transformer Fly back,catu daya,atau barangkali hanya tegangan listrik di rumah anda saja yang terlalu ngedrop.
Kerusakan seperti ini memang kebanyakan ditemui pada tegangan B+ yang tidak normal.Saya sendiri juga sewaktu dulu masih aktif service service TV pernah menemui kerusakan seperti ini, klo tidak salah dulu penyebabnya adalah Opto Coupler.
Kemudian layar berbentuk trapesium atau tertekan kiri,kanan,atas dan bawah. Biasanya untuk kerusakan ini sering terjadi karena kumparan defleksi short/korslet karena mengelupas lapisan emailnya.
kerusakan ini bila dibiarkan akan menjalar ke bagian horizontal dan bagian lain atau lebih parah lagi akan menjadikan tv kita mati total.
Kerusakan berikutnya adalah warna tv terlihat dominan warna tertentu atau ada warna yang tidak lazim atau hilangnya warna tertentu.
Untuk kerusakan ini bisa jadi tabung televisi memang benar benar rusak, namun ada baiknya kita mendiagnosa sendiri kerusakan secara sederhana bila kita mengerti sedikit ilmu elektronika.
Untuk kerusakan warna ini,hal yang perlu dilakukan adalah mencermati warna apa yang dominan atau warna apa yang hilang.
(merah,hijau,biru) karena secara teknis warna tv adalah penggabungan dari tiga unsur warna tersebut.
Apa rekan juga pernah menemukan kerusakan TV yang berkaitan dengan CRT…..!!!!! :waaah :waaah
Pertanyaannya mungkin bagaimana mencari kerusakan atau memperbaiki kerusakan ini?
Berikut akan saya coba tuliskan sedikit trouble shooting tentang kerusakan jenis ini secara sederhana :
Setelah casing kita buka, dibagian belakang dari tabung ada PCB yang kecil dan menempel pada tabung bagian belakang. Itu adalah PCB dari penguat warna. biasanya kerusakan sering terjadi disana.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah bersihkan permukaan PCB deengan thiner,kemudian lakukan penguatan solderan disana dengan cara menyolder ulang kaki-kaki komponen yang ada disana.keretakan solderan yang tidak terlihat secara jelas oleh mata bisa mengakibatkan kerusakan warna tadi. dan terkadang dengan langkah itu kerusakan sdh bisa teratasi. Nb: untuk TV merk National/Panasonic biasanya dengan langkah ini belum bisa sembuh kerusakannya walaupun kerusakan awalnya memang lepasnya solderan. langkah yang harus diambil adalah mengganti transistor penguat warna yang ada di PCB (merah,hijau,biru) tiga-tiganya sekaligus.
Sedangkan untuk di merk Samsung yang paling sering rusak dan paling sering saya temui di bagian ini adalah IC Amplifier 6107 / 6108 / 6109 IC ini berbentuk IC sisir.
Bila setelah di solder ulang tapi warna tetap belum normal,kini giliran kita melakukan pengecekan benarkah tabung TV kita memang rusak atau memang ada kerusakan lainya. Caranya cukup sederhana.
Ambil kabel multi meter kita, bisa yang hitam atau yang merah.kemudian tancapkan salah satu ujungnya di bagian ground dari TV kita (casing), kemudian hidupkan TV,selanjutnya salah satu ujung dari kabel tadi kita colokkan ke kaki katoda tabung yang ada di PCB kecil tadi.
Ada 3 katoda disitu, merah, hijau, dan biru. Biasanya di PCB tertulis KR untuk katoda merah(red), KB untuk katoda biru(blue) dan KG untuk katoda hijau(green). Perhatikan perubahan layar saat kita lakukan langkah ini. Warna layar akan dominan warna merah ketika kita colokkan kabel tadi di katoda merah, begitu pula untuk warna lainnya.
Apabila warna di layar tidak berubah pada saat kita colokkan kabel ke katoda,perlu dicurigai kerusakan tabung(layar) dari tv kita. Meski bisa saja terjadi soket dari pin CRT kendor.
Bila diagnosa kita menyatakan tabung TV kita tidak rusak, kita dapat melakukan perbaikan kecil-kecilan dengan mengganti komponen aktif / pasif yang ada di PCB kecil tadi. Biasanya komponen aktif seperti IC atau transistor yang sering rusak. Bila kita masih ragu untuk kerusakan pastinya saya sarankan rekan rekan jangan dulu gegabah memvonis dan mengganti CRT, pasalnya penggantian CRT terkadang tidak selalu berjalan mulus apalagi CRT ini sendiri merupakan komponen yang paling mahal.
Lebih baik rekan berkonsultasi dahulu dengan teknisi yang lebih berpengalaman atau baca baca artikel lain yang mungkin bisa membantu seperti di postingan saya dahulu di Tips mengukur ukur CRT.
Yang penulis rasakan setelah dulu pernah mengganti CRT adalah sulitnya mengatur adjustment warna.Settingan yang wajib dilakukan adalah deflection yoke,magnet puritas dan lain lain.Untuk Penyettingan CRT ini akan jauh lebih mudah jika rekan rekan memiliki kode service remote TV tersebut.

4 Tanda kerusakan dalam service TV
Terkadang banyak teknisi yang begitu dihadapkan pada sebuah kerusakan televisi langsung beraksi dengan Multimeter dan soldernya.Padahal teknik seperti ini salah besar, bisa jadi setelah anda menganalisa sampai sekian lama dan tidak menemukan penyebab kerusakan anda baru menyadari bahwa hanya ada satu kerusakan sepele, steker putus misalnya hehehe ( kebangetan klo emang bner)
Menurut pengalaman saya selama menekuni bidang service ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda sebuah kerusakan, berikut beberapa tandanya :
- Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar, capasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari flyback, komponen retak,retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak hal contoh ini.
- Pendengaran,anda dapat mendengar bunyi tik tik dan suara tidak normal dari flyback atau transformator,Elko meledak saat beroperasi atau adanya suara desisan dari tudung tegangan tinggi pada tabung.
- Penciuman, minyak yang bocor dari kondensator dapat menghasilkan bau yang kuat begitu juga dengan resistor atau dioda yang terbakar.Atau adanya bau ozon yang tercium disekitar flyback dapat mangindikasikan adanya kebocoran tegangan tinggi.
- Sentuhan,anda dapat menggunakan jari anda untuk menganalisa suatu kerusakan.Hanya saja anda harus sedikit berhati hati.Pastikan anda selalu mencabut stop kontak sebelum anda melakukan aksi ini.Mengukur normal atau tidaknya panas transistor power misalnya cukup berbahaya jika dilakukan pada saat unit masih dalam keadaan ON. Pastikan juga anda tidak menyentuh tanah pada saat menyentuh komponen yang sensitif terhadap listrik statis, IC MICOM misalnya atau eeprom.

PERMASALAHAN POWER MATI PADA TV SAMSUNG
Gejala pada TV Samsung ini sendiri adalah power off, komponen yang sudah dicoba diganti adalah Tr Power 6810A yang setelah diganti baru ternyata short lagi, kemudian Deflection yoke juga diganti dengan yang baru namun ternyata masih menunjukkan kerusakan yang sama.
Anehnya pada saat TV dinyalakan tetapi dengan kondisi deflection yoke dicabut transistor power tidak putus / short lagi, setelah dicek ternyata kerusakan bukan pada bagian TR power atau deflection yoke melainkan pada capasitor horizontal 680pF 1K2V yang hambatannya sudah berubah walaupun tidak short.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar, bagian yang ditandai menunjukkan komponen yang saya maksud.
Tentu saja penyebab lain untuk kerusakan sejenis masih banyak, tetapi supaya anda tidak kehabisan stok TR power untuk kerusakan seperti ini saya sarankan anda juga membaca postingan saya yang terdahulu tentang Trik Mencegah Transistor Power Short. Ok sekian
Mencegah Transistor Power Short
Di sini saya akan mengunakan lampu pijar sebagai alat bantu untuk servis barang barang elektronik termasuk salah satunya TV.Sebagai seorang Teknisi service mungkin telah sering mengalami penggantian transistor power, sekali pasang langsung jebol. Itu di karenakan masih adanya kerusakan di bagian driver atau di load transistor itu sendiri.
Untuk perbaikan masalah seperti diatas itu sebaiknya anda pasang lampu secara seri. Sekring di jaringan listrik atau di PCB modul Power supply di ganti dengan lampu pijar 100Watt itu untuk ukuran TV kurang lebih 29? , sedangkan untuk 21? lampu pijar 60 watt juga sudah mencukupi
Tujuannya kalau ada beban yang berlebihan akan menyalakan lampu /tidak merusak TR. Pada prakteknya jika TV dalam keadaan normal / berfungsi normal lalu kita pasangi lampu seperti di bawah ini :
Maka lampu akan Nyala sesaat kemudian akan berangsur angsur meredup dan mati yang pada akhirnya Televisi pun akan nyala normal.
Keadaan ini akan berbeda bila kita pasangkan lampu tersebut pada sebuah Televisi yang modul horizontalnya / bagian horizontalnya masih terdapat masalah, lampu tersebut akan menyala terang secara terus menerus yang menandakan adanya short pada rangkaian.
Saya juga pernah mencoba rangkaian ini sewaktu memperbaiki monitor, tetapi ternyata tidak bekerja. Lampu tersebut tetap menyala terang walaupun di rangkaian horizontal sudah tidak terdapat short.Saya sendiri juga tidak tahu kenapa, males analisanya. Mungkin anda tahu ????
Apa anda juga mempunyai trik lain untuk mengurangi kecelakaan penggantian komponen,??? Jika ada silahkan share, mungkin bisa berguna untuk rekan rekan teknisi lain.
Tips Analisa Tuner
Mungkin anda sering menemukan adanya kerusakan TV yang disebabkan oleh Tuner, komponen yang satu ini berfungsi untuk menangkap siaran / sinyal yang dipancarkan oleh stasiun televisi, berikut saya suguhkan artikel dari salah satu teman saya.
Cara nya adalah sebagai berikut : coba perhatikan pesawat TV anda ,apakah masih ada sedikit saluran yang masih terlihat atau tidak dengan cara berpindah-pindah saluran,terus lakukan langkah berikut ini :
Anda masuk ke MENU lalu ke modus cari (TUNING) manual / semi auto dan bukan fine tuning.coba anda search ( cari program ) dan amati apakah ada saluran atau siaran yang dapat terkunci??Bila tidak , dan siaran terlihat terus lewat tanpa berhenti terkunci, maka kerusakan ada di komponen trafo IF ( 6019, 498U, Eo8L, 9074 dll).Tapi bila siaran berhenti atau terkunci dengan baik maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan TUNER rusak.
Tapi apabila setelah pergantian IF sudah benar ,dan siaran TV sudah terisi penuh,matikan TV minimal 1jam.Setel kembali, perhatikan apakah siaran tidak berubah dan tetap bagus seperti pada saat prose searching ,maka selesai .Dan bila ada sedikit perubahan warna atau suara ,berarti tuner mengalami kerusakan dalam hal ini di sebut terjadi pergeseran.Ganti segera tuner.
Komponen Tuner tidak berjalan sendiri.Pastikan supply tegangan untuk tuner adalah normal .Baik untuk VCC-nya (5V/9V/12V) ada dan tegangan 33V untuk tuning ada dan stabil,serta tegangan AGCnya normal sekitar 50-75% dari tegangan catu.
Masalah pada komponen IF menyebabkan TV tidak dapat mengunci, masalah pada tegangan 33V menyebabkan pergeseran siaran atau tidak ada sama sekali jika 33Voltnya tidak ada.
Masalah pada IC program pun bisa menyebabkan tuner tidak bekerja karena setelan besaran tuning ada pada IC program.
Berbagai Penyebab Kerusakan Remote
Barangkali kita sering menemui Remote control yang tidak berfungsi/tidak dapat dipakai. Kadang nyebelin .
berikut ada beberapa penyebab :
Penyebab pertama adalah bukan remote controlnya yang rusak, tapi sensor di perangkat (TV/VCD/Compo dll). Pertanyaanya tentu bagaimana kita dapat menentukan yang rusak remotenya atau perangkat? bila ada perangkat/remote yang lain yang sejenis mungkin kita dapat mencobanya. Tapi bila tidak ada perangkat atau remote lain yang bisa digunakan untuk mencoba bagaimana? tenang…. ada sedikit tips. Remote control dapat dites berfungsi atau tidak dengan menggunakan radio AM/MW. Coba nyalakan radio pada gelombang MW/AM, kemudian pencet-pencet tombol di remote sambil di dekatkan ke radio tadi. apabila di radio terdengar bunyi “tut” saat tombol di pencet, berati tombol/remote kontrol berfungsi, berarti kerusakan terjadi pada perangkat bukan pada remotenya.Cara kedua adalah dengan mengarahkan remote ke sebuah kamera HP, bila remote dalam keadaan baik pada saat tombol ditekan tekan akan ada cahaya yang tertangkap oleh kamera HP
Penyebab kedua adalah baterai remote habis, apabila hasil pengujian menggunakan radio didapatkan diagnosa remote kontrol yang rusak,hal pertama yang harus dilakukan adalah,pastikan batre remote kontrol baik/belum habis. Banyak keluhan remote kontrol rusak hanya disebabkan karena batrenya yang habis. Untuk itu,sebelum dilakukan pembongkaran remote, ada baiknya batre diganti dengan yang baru.
Penyebab ketiga adalah terminal baterai yang berkarat. ini bisa diakibatkan karena batere terlalu lama terpasang dan lembab/rusak sehingga mengakibatkan terminal batre berkarat. Bila ini terjadi, tentu arus dari batre tidak dapat menyuplai tegangan kerja ke komponen aktif remote control, dan remote tidak dapat bekerja.Penyebab paling sering adalah penggunaan batere yang murahan yang bisa menyebabkan karat biasanya batere jenis ini mengandung zat berbahaya Mercuri.
Penyebab keempat adalah papan PCB kotor atau lembab. Ini dapat dilihat hanya bila remote control sudah dibongkar. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan pembersihan papan PCB dari kotoran, bila terdapat kotoran yang menempel coba bersihkan PCB dengan thinner.
Penyebab kelima adalah karbon aus/tipis. Biasanya remote control, pada tombolnya dibagian bawah(sisi yang kontak dengan PCB) dilapisi karbon. apabila karbon ini habis/menipis maka tombol tidak bisa berfungsi. Apabila karbon sudah habis/tipis dapat diganti dengan lapisan almunium voil yang terdapat pada bungkus rokok. Atau dapat juga diganti dengan lapisan karbon yang baru(caranya dengan dilapisi karbon cair yang sudah beredar dipasaran.Karbon cair ini akan mengering setelah beberapa menit dilapiskan ke tombol)
Penyebab ke enam adalah led infra merah rusak. Apabila Led ini rusak, tentu data/perintah dari remote ini tidak dapat dipancarkan ke perangkat yang akan kita kontrol.
Penyebab ketujuh adalah komponen CF yang rusak. komponen ini adalah sebagai pembangkit frequensi pembawa data/perintah dari remote Control. Apabila komponen ini rusak, tentu tidak akan ada data yang bisa terkirim ke perangkat yang kita kontrol. komponen ini biasanya berbentuk kotak kadang berkaki 2 ada juga yang berkaki 3. komponen CF biasanya berwarna biru/hitam/kuning/orange.
Penyebab ke delapan adalah Casing remote yang pecah, sehingga tombol yang kita pencet tidak pas pada tombol di PCB. tentu ini akan menyebabkan tidak adanya data/perintah yang kita masukkan ke remote Control.
Penyebab ke sembilan adalah jalur PCB yang rusak. Ini akan mengakibatkan tidak berfungsinya remote kontrol. Hal yang dapat dilakukan adalah melakukan/penyambungan atau perbaikan jalur pada PCB.
Penyebab ke Sepuluh adalah kerusakan komponen aktif pada remote(transistor/IC) bila yang rusak cuma transistor mungkin bisa kita ganti dengan komponen sejenis dan se type yang ada di pasaran. Namun bila yang rusak adalah IC, biasanya sudah dapat diperbaiki rmonika
Penyebab ke sebelas adalah rusaknya komponen pasif (resistor/condensator) kerusakan jenis ini jarang sekali terjadi pada remote Control.
Demikian sekilas tentang remote Control, untuk postingan depan saya akan coba mengulas tentang bagaimana cara membuat alat untuk menguji baik tidaknya sebuah remote :tv . Ok semoga bermanfaat .
Bagaimana cara membaca kode diode zener
Banyak engineers/teknisi yang tidak mau memberitahu bagaimana cara membaca kode/tanda dari diode zener.
disana banyak type kode nomor pada badan sebuah diode zener. bentuk dari diode zener kadang2 kita salah menganalisa seperti pada diode biasa.
untuk membedakanya kita bisa melihat kode nomer pada badanya, kadang pabrik menandai dengan kode ZD pada mainboardnya.
Untuk diode biasa dengan kode D, tapi kadang2 pabrik menandai zener diode dengan kode D juga.
untuk mempermudah membedakan antara diode zener dengan diode biasa kita bisa langsung bisa membaca nomer pada badan diode.
di bawah ini ada beberapa macam kode zener diode :

2v4=2.4 volt
12=12 volt
BZX85c22=22 volt 1 watt
BZY85c22=22 volt 1/2 watt IN4746=18 volt 1 watt
HZ 6c2= 6c2 =6.2 volt
untuk tegangan diode zener paling rendah 2.4v dan paling tinggi 200v 5 watt.
artikel ini semoga membantu temen2 yg kesulitan membaca diode zener.
Kode Transistor

Japanese Industrial Standard (JIS) Pro-electron code
SA: PNP HF transistor
SB: PNP AF transistor
SC: NPN HF transistor
SD: NPN AF transistor
SE: Diodes
SF: Thyristors
SG: Gunn devices
SH: UJT
SJ: P-channel FET/MOSFET
SK: N-channel FET/MOSFET
SM: Triac
SQ: LED
SR: Rectifier
SS: Signal diodes
ST: Avalanche diodes
SV: Varicaps
SZ: Zener diodes
A = low gain
B = medium gain
C = high gain
No suffix = ungrouped (any gain) The first letter indicates the material:
A = Ge
B = Si
C = GaAs
R = compound materials.
(Most common type is B.)
The second letter indicates the device application:
A: Diode RF
B: Variac
C: transistor, AF, small signal
D: transistor, AF, power
E: Tunnel diode
F: transistor, HF, small signal
K: Hall effect device
L: Transistor, HF, power
N: Optocoupler
P: Radiation sensitive device
Q: Radiation producing device
R: Thyristor, Low power
T: Thyristor, Power
U: Transistor, power, switching
Y: Rectifier
Z: Zener, or voltage regulator diode

Prinsip Kerja Optoceroupl
Bagi rekan rekan teknisi yang sudah berpengalaman mungkin sudah tidak asing lagi dengan komponen yang satu ini. Optocoupler merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur feedback yang masuk ke STR / Transistor / IC power pada bagian power supply. Optocoupler ini biasanya digunakan pada TV yang belum terlalu lama diproduksi.
Optocoupler ini juga berperan dalam proses start up TV serta juga berfungsi sebagai penyetabil tegangan output power supply switching. Tapi saya yakin kebanyakan teknisi juga banyak yang tidak mengerti bagaimana cara kerja dari optocoupler ini.
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.
Optocoupler adalah suatu komponen penghubung (coupling) yang bekerja berdasarkan picu cahaya optic. Optocoupler terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Pada transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.
2. Pada bagian receiver dibangun dengan dasar komponen Photodiode. Photodiode merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas yang lebih besar dari cahaya tampak, maka Photodiode lebih peka untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.
Ditinjau dari penggunaanya, fisik optocoupler dapat berbentuk bermacam-macam. Bila hanya digunakan untuk mengisolasi level tegangan atau data pada sisi transmitter dan sisi receiver, maka optocoupler ini biasanya dibuat dalam bentuk solid (tidak ada ruang antara LED dan Photodiode). Sehingga sinyal listrik yang ada pada input dan output akan terisolasi. Dengan kata lain optocoupler ini digunakan sebagai optoisolator jenis IC.
Prinsip kerja dari optocoupler adalah :
• Jika antara Photodiode dan LED terhalang maka Photodiode tersebut akan off sehingga output dari kolektor akan berlogika high.
• Sebaliknya jika antara Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode dan LED tidak terhalang maka Photodiode tersebut akan on sehingga output-nya akan berlogika low.
Lalu bagaimana proses kerjanya pada rangkaian TV!!!
Sekarang coba kita perhatikan pada salah satu contoh rangkaian power supply di bawah ini,klik pada gambar untuk melihat gambar lebih besar. Anda bisa download rangkaian di halaman download skema. Mungkin akan ada sedikit perbedaan dalam rangkaian yang lain tapi secara garis besar sama saja.
Kerusakan Gambar pada Polytron
osting kali ini sekedar ingin berbagi pengalaman service TV pada merk Polytron, kerusakan TV adalah gambar menyempit horizontal. Gambar yag muncul pada tabung kurang lebih hana tiga perempat nya saja selebihnya hitam alias tidak ada gambar
Seperti biasa metode saya dalam memperbaiki TV pertama tama adalah cek visual pada keseluruhan chasis dan komponen pada Chasis, ternyata tidak ada komponen yang terbakar.
Saya cek ke bagian solderan Chasis,,ups,,,kelihatannya banyak solderan yang sudah retak, saya pun menyolder ulang semua titik solderan sekalian. Kadang dengan cara ini kita bisa lebih yakin supaya tidak ada yang terlewat.
Setelah selesai menyolder hampir semua titik saya pun mencoba menyalakan TV,,,hmmmm ternyata kerusakan masih persis sama . Apanya saya pikir,,,,,lanjut kebagian Horizontal saya ukur tegangan pada masing masing pin flyback,,,ternyata normal.
Tegangan B+ normal sekitar 130VDC, saking penasaran nya saya langsung saja ganti flyback,,,hhhhh,,,,ternyata masih sama. Penggantian juga dilakukan pada beberapa komponen di sekitar flyback dan transformator switching tetapi hasilnya nihil….fiuuhhh,,,, 2
Pengecekan berlanjut ke bagian power supply, semua ELCO pada blok supply saya ganti, STR dan kapasitor 2 kecil pun ikut diganti, saya coba kembali nyalakan TV , kerusakan masih sama heuheuheu…tenang tenang,,,,biar ga stress sambil dengerin music hehehe
Ok semua komponen aktif yang dicurigai di blok horizontal dan supply sudah coba diganti,,,kecuali satu yaitu opto copler, walaupun jarang mengalami kerusakan saya pikir tidak ada salahnya mencoba ,,,,ternyata setelah TV dinyalakan gambar yang muncul normal alias full heuheuheu…
Saya tidak habis pikir ternyata biang keladinya adalah si sensor tegangan 4 kaki ini nih,,,yup itu dia serunya service TV , terkadang apa yang menjadi penyebab kerusakan adalah yang benar benar diluar dugaan.
Oya bagi anda yang tidak tahu atau masih awam, Opto coupler ini adalah komponen pada blok power supply yang biasanya terdapat di dekat transformator switching power supply.
Sedangkan fungsinya sendiri adalah untuk menyetabilkan tegangan pada output Transformator saya juga memberikan gambarnya supaya bisa lebih jelas….Ok semoga bisa menambah pengetahuan rekan semua, bagi yang punya pengalaman service silahkan share
Bisa kita perhatikan bahwa optocoupler merupakan penghubung / perantara IC STR dan rangkaian MICOM melalui transistor pada jalur power.
Cara kerjanya sederhana, pada saat TV dalam keadaan standby dan kita tekan power pada remote / TV maka pada pin power MICOM akan memberikan sinyal ke transistor lalu ke KA 431 ( semacam diode zener 3 kaki) untuk menyalakan optocoupler dan kemudian optocoupler akan men-drive pin feedback pada STR sehingga STR memulai proses switching dan kemudian TV pun menyala normal. Ini adalah proses pada saat menyalakan TV.
Tidak bisa saya sebutkan disini berapa tepatnya tegangan yang mengalir karena penerapan pada beberapa merk Tv kemungkinan berbeda tapi secara garis besar prinsipnya sama.
Lalu coba kita perhatikan lagi ternyata pin 1 pada optocoupler juga dikoneksikan dengan output transformator switching sehingga pada saat tegangan output switching berubah tegangan yang mengalir ke photodiode pada optocoupler juga akan berubah seiring dengan perubahan output switching yang selanjutnya akan berubah pula cahaya yang diberikan ke receiver di optocoupler dan tegangan yang mengalir ke F/B pada STR akan berubah sebanding dengan perubahan pada tegangan output power supply. Dan untuk selanjutnya F/B pada STR inilah yang kemudian menstabilkan tegangan output pada kisaran 125V ( tergantung merk dan ukuran TV).
Ini adalah proses pada saat menyetabilkan tegangan output menggunakan optocoupler.
Lalu apa saja kerusakan yang mungkin timbul karena kerusakan komponen ini, berdasarkan pengalaman penulis kerusakan yang mungkin timbul adalah TV matot ( mati total ), TV stand by, gambar menyempit, transformator flyback bunyi. Untuk dua kerusakan terakhir yang saya sebutkan agak jarang.
Prinsip Kerja Televisi
Di bawah ini merupakan Artikel tentang Prinsip dasar dan cara kerja televisi yang saya peroleh dari bangku sekolah saya dulu, semoga bermanfaat.
1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV Hitam Putih
Gambar 2. Diagram Blok Penerima TV Berwarna
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.
Gambar 3. Distribusi Objek Ke Televisi
2. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV
Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)
Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis
Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.
3. PRINSIP KERJA PENERIMA TV
Model dan jenisnya blok rangkaian TV bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang digunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena Perioda Logaritmis
3) Antena Lup
Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1) Kanal VHF Rendah
2) Kanal VHF Tinggi
3) Kanal UHF
(a)Antena VHF Rendah (b) Antena VHF Tinggi
(c) Antena UHF
Antena Perioda Logaritmis
Antena Lup (Loop)
b) Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Gambar 8. Tuner
c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner. Gambar 9. Penguat IF
d) Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar
e) Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)
f) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan. Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tunerGambar 10. Rangkaian AGC
g) Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis
h) Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu: rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertical, rangkaian defleksi horizontal dan rangkaian pembangkit tegangan tinggiGambar 11. Rangkaian Defleksi Vertical
Gambar 12. Rangkaian Defleksi Horizontal
i) Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar :waaah
j) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Gambar 14.Rangkaian Catu Daya
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV
k) Penguat Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz
l) Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit
m) Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna
n) Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih
o) Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa
p) Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar

1. Catu Daya memberikan tegangannya keseluruh bagian penguat
2. Tuner menerima sinyal dari antenna dan memperkuat serta mengubah frekuensi yang diterima menjadi sinyal IF (33,4 MHz dan 38,9 MHz). Sinyal sub pembawa masih dibawa oleh sinyal IF Video
3. Penguat IF dan detector berturut-turut memperkuat sinyal IF dan mendeteksi sinyal videonya. Sinyal IF suara dihasilkan pula pada detector ini setelah sinyal IF 33,4 MHz dan 38,9 MHz dicampur pada detector video
4. Sinyal IF suara diperkuat oleh penguat IF suara dan dideteksi oleh detector FM
5. Penguat audio memperkuat sinyal audio dari hasil detector FM. Kemudian sinyal audio diubah menjadi suara oleh loudspeaker
6. Rangkaian AGC mengatur penguatan penguat RF dan IF vidio, agar output sinyal vidio tetap amplitudonya
7. Sinyal vidio hasil deteksi diperkuat dan dimasukan ke katoda CRT
8. Sebahagian sinyal video dipisahkan pulsa sinkronisasinya
9. Pulsa sinkronisasi horisoltal diberikan ke osilator horizontal melalui AFC
10. Pulsa sinkronisasi vertical memicu osilator vertical agar sinkron
11. Sinyal pembelok vertical dan horizontal masuk ke kumparan defleksi dan juga kumparan konvergensi
12. Sinyal sub pembawa melalui penguat band pass diambilkan dari penguat video
13. Setelah proses demodulasi kroma oleh rangkaian kroma di peroleh sinyal (B – Y) dan (R –Y)
14. Dalam rangkaian matrik dihasilkan sinyal (G – Y) dari sinyal B – Y ) dan (R – Y)
15. Sinyal Y pada katoda CRT dan sinyal (R – Y) , (G – Y) dan (B – Y) menghasilkan pengaruh berkas electron antara katoda dan grid sesuai dengan sinyal R,G dan B

PENGANTAR
Bagaimanakah Televisi Bekerja?
Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera.

Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.

PRINSIP KERJA TELEVISI
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Selain gambar, juga membawa suara ?
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

JENIS-JENIS SISTEM TELEVISI
Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:
1. NTSC (National Television System Committee)
2. PAL (Phases Alternating Line)
3. SECAM (Sequential Couleur a Memorie)
4. PALB
NTSC digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL di gunakan di Inggris, sistem SECAM digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.
Sistem Televisi Dasar di Dunia

Tipe Layar Televisi CRT (Cathode Ray Tube)
Pada televisi jenis ini layar terlihat lebih cembung ketimbang jenis lainnya. Teknologi televisi dengan tabung CRT tergolong paling tua dan hingga saat ini terus digunakan dan dikembangkan. Walaupun telah muncul teknologi yang baru. Tabung CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube) sedang untuk perbandingannya, plasma terdiri dari satu juta tabung fluorescent berukuran sangat kecil.

Tipe Layar Televisi Plasma
Dalam prinsipnya, layar plasma tersusun atas dua lembar kaca. Di antara keduanya diisi ribuan sel, yang ratusan di antaranya berisi gas xenon dan neon. Dua jenis elektroda panjang, address electrode dan transparent display electrode, direntangkan di antara lempengan kaca tersebut. Saat layar plasma dihidupkan, elektroda-elektroda yang saling berpotongan di atas sel itu diberi muatan listrik oleh komputer layar untuk mengionisasi gas dalam sel. Ini berlangsung ribuan kali dalam sepersekian detik. Arus listrik pun melewati gas di dalam sel dan menghasilkan aliran partikel bermuatan listrik yang cepat, yang merangsang atom gas tersebut melepaskan foton ultraviolet.

Foton ultraviolet berinteraksi dengan fosfor
Kemudian, foton ultraviolet berinteraksi dengan fosfor yang akhirnya melepaskan energi di dalam bentuk sinar foton yang jelas. Setiap pixel tersusun atas tiga sel sub pixel yang terpisah, masing-masing dengan fosfor yang berbeda warna, yaitu; merah, hijau, biru yang akan bercampur menghasilkan warna pixel.
Untuk menyeragamkan kekuatan arus listrik yang mengalir melalui sel berbeda, sistem kontrolnya akan menambah atau mengurangi intensitas warna setiap sub pixel. Hal ini untuk menghasilkan ratusan kombinasi merah, hijau, dan biru yang berbeda. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan warna dalam spektrum luas, sekira ada 16,77 juta warna bisa dihasilkan sebuah layar plasma. Inilah yang membuat tampilan gambar plasma sangat tajam dan jelas.

BAGIAN-BAGIAN TELEVISI
Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.

Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.

Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.

Rangkaian Detektor Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.

Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari detektor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.
Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.

Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

Rangkaian Audio
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.

MENGHADAPI BEBERAPA PROBLEM PADA LAYAR CRT.

Kali ini saya membahas mengenai beberapa macam masalah / kerusakan yang ada hubungannya dengan layar crt.

SHORT KATODA DENGAN FILAMENT/HEATER

Bila ini terjadi ,maka tampilan layar akan menampilkan warna yang tidak normal,kehilangan satu atau dua warna primer (RGB),Juga bila salah satu warna dominan terhadap yg lain dan di sertai garis Blanking.
Penting untuk bisa memastikan beda antara kerusakan pada CRT atau pada blok RGB circuit.
Kita bisa menggunakan alat yang bernama CRT RESTORER GUN ( penembak crt/layar) yang siap pakai.tapi alat tersebut relatif mahal bagi kebanyakan teknisi.
Disini saya coba memberikan sedikit tips berdasar pengalaman saya di meja kerja.
Untuk mengatasi hal ini dimana kaki salah satu katoda short terhadap heater ( ini menyebabkan short terhadap ground juga,karena jalur supply heater berhubungan dgn jalur ground pada FBT).
Solusinya adalah tentunya kita harus memisahkan jalur supply heater ini terhadap ground,bagaimana caranya ? tentunya dengan memberikan jalur suplly tersendiri untuk heater.Dari mana?tidak mungkin kita menggunakan trafo lagi untuk tegangan heater.
Caranya dengan memanfaatkan lebih dari pada fungsi FBT,karena FBT itu adalah sebuah transformator.Untuk mendapatkan tegangan ekstra dari FBT adalah cukup dengan melilitkan beberapa gulung kawat /kabel ke bagian FERRIT dari FBT.hasilnya masih berupa tegangan AC frekwensi tinggi,gunakan dioda IN4007 dan elco 100uF/50V untuk meratakannya.Pastikan sebelumnya bahwa tegangan yg terukur adalah sekitar 6Volt dengan menambah atau mengurangi jumlah lilitan ( biasanya antara 2 sampai 4 lilit).Catatan bahwa rangkaian ini tidak boleh sama sekali berhubungan dengan jalur ground pada PCB TV.

Putuskan kedua jalur heater pada pcb RGB ,dan solder dua buah kabel untuk menuju ke rangkaian ini.Buat tempat tersendiri secara rapih .
Cara ini telah menolong saya pada kasus layar CRT SONY Trinitron,baik yg 29? maupun 20?.

ALTERNATIF SCREEN SUPPLY

Screen alternatif adalah cara untuk menggantikan fungsi dari screen FBT yang tidak normal kurang terang/bright atau tak dapat di atur lagi karena sudah di lem secara permanen,ini biasa terjadi pada merek polytron,digitec,samsung dll.
Secara default ,G2 (Screen) mengambil tegangan tinggi searah yang dihasilkan dari FBT bersama dengan tegangan fokus.Keduanya diatur secara internal oleh resisitor dan potensio internal untuk membagi besaran tegangan yang sesuai untuk Focus dan Screen.G2 memerlukan besar tegangan antara 500-100VoltDC,tergantung dari karakteristik CRT.
Untuk dapat menghasilkan tegangan pengganti sebesar ini ,kita dapat mengambil dari titik collector Transistor Horisontal out,karena pada titik ini terdapat tegangan hasil osilasi antara TR dan Lilitan FBT yang cukup besar ( sekitar 1600v ACp-p).karena besaran arus untuk G2 adalah relatif kecil ( hanya dalam ukuran mA),maka aman bagi kita untuk sedikit mengambil arus dan tegangan dari sini.Pun metoda ini juga memang diterapkan oleh SONY yang menggunakan CRT TRINITRON.
Gunakan dioda tegangan tinggi ( disarankan dioda kacang).untuk meratakan tegangan ini.Resistor 100 ohm adalah semata sebagai pembatas juga fuse untuk menghindari terjadinya short pada rangkaian.resistor dan potensiometer pembagi adalah relatif ukurannya,tapi harus dalam batasan ukuran Mega ohm,anda dapat mengganti nilai disini untuk mendapatkan hasil tegangan yg diinginkan.Dulu cara ini banyak saya terapkan pada TV digitec , polytron dan beberapa monitor.
Rangkaian ini sangat mudah di buat dan dapat bekerja dengan baik.

CRT RESTORER
Rangkaian CRT RESTORER disini berguna untuk menghilangkan kebocoran yang terjadi antara katoda-katoda RGB terhadap Grid G1.Jika ini terjadi maka salah satu atau lebih warna akan terlihat lebih dominan terhadap yg lain,dan warna yg lain terlihat sangat lemah/redup,dapat anda ukur /bandingkan tegangan ketiga warna primer tersebut pada posisi TV menyala;yaitu warna yang redup akan terukur lebih rendah terhadap warna yg lain.
Ini di akibatkan adanya partikel-partikel sangat kecil ( microscoptical dust) yg menghambat laju electron dari ketiga Electron Gun CRT.
Cara kerja rangkaian ini adalah memberikan tegangan tinggi negatif sesaat kepada katoda RGB terhadap grid1.proses ini men-sarat kan kondisi CRT masih panas setelah heater diaktifkan sebelumnya agar loncatan electron menjadi mudah.
Konfigurasi rangkaian ini adalah menggunakan saklar DPDT 4 posisi yang harus di modifikasi dahulu menjadi saklar tekan ( tidak mengunci) dengan maksud:

Perhatikan susunan skemanya..

“sudah di revisi”

Pada saat saklar tidak di tekan,dioda penyearah mengisi elco 2,2uF/350v,katoda dan G1 menuju ke bagian rangkaian Vu meter.Dan tegangan dari trafo 1amp langsung menuju ke heater untuk memanaskan .
Ketika saat saklar di tekan, Elco akan terlepas dari jalur dioda dan akan menghabiskan isinya ke kaki G1 sementara kaki katoda menuju jalur negatif 300V.(memberi tegangan sesaat yang tersimpan dalam elco),sementara itu tegangan heater dari trafo akan otomatis terputus (open).penting untuk diingat bahwa selama proses pengisian tegangan ke katoda ,tegangan heater harus putus.
Pembuatan alat ini harus diletakan pada box plastik agar menghindari terkena setrum,gunakan kaki-kaki soket RGB bekas untuk membuat soket “tusukan” sebanyak 4 buah ,jangan gunakan kabel yg terlalukecil,untuk membuat pegangan tusukan,gunakan plastik sedotan dari air minum mineral ( aqua),potong sepanjang 3cm,masukan kabel-kabelnya kedalam sedotan yg telah dipotong dan selanjutnya solderkan ke kaki bekas soket RGB,dorong kembali kaki soket RGB kedalam sedotan dengan maksud sebagai isolator sekaligus pegangan.
Cara penggunaannya :
1.Masukan dua buah kabel colokan heater
2.Masukan colokan G1 ke pin G1 di CRT .
3.Masukan kaki colokan KATODA ke salah satu kaki CRT yang di duga lemah/rusak
4.Nyalakan alat ini dan tunggu hingga heater menyala untuk memanaskan dahulu
5.Tekan saklar DPDT,sekilas anda perhatikan ada loncatan api di dalam CRT,no problem ,itu adalah proses pembersihan kaki-kaki katoda,ulangi terus sampai tak ada lagi bunga api yg terlihat.
6.Lakukan lagi terhadap katoda warna lain yg dianggap bermasalah, dan jangan di coba menekan saklar pada katoda yg masih normal.dibolehkan apabila di duga kurang normal.
7.kalau masih belum menunjukan kisaran meter ukur yang normal, naikan lagi tegangan heater dgn saklar pemilih ( 6V-7,5v atau 9V) untuk lebih memanaskan heater,harus di coba pada posisi tegangan terendah dulu ,baru kemudian naikan tegangannya.
Sebagai patokan seberapa besar simpangan meter yg normal,dapat anda coba/bandingkan pada crt yg masih bagus untuk diukur tanpa melakukan penge-charge-an.Tandai levelnya.

Meskipun saya sangat suka melakukan perbaikan crt yang sudah gelap dengan alat ini.Tapi tidak di anjurkan bagi para pemula,karena resiko terkena setrum dan putusnya heater adalah bisa saja terjadi.Rangkaian di atas adalah orsinil buatan ZICworkshop .
Selamat mencoba dan anda akan tahu sendiri hasilnya.
Jika pada saat anda bekerja dengan alat ini dan tak berhasil??? ..tenang saja..saya kira CRT tersebut memang sudah tidak bisa di restore.
Saya sarankan untuk selalu mencoba dan gunakan sebagai guru yang paling baik..

TERIMA KASIH
Bagaimana cara mengetahui kerusakan transformator pada TV?
1. ukur nilai tahanan coil / kumparan primer dan skunder dari trafo ( tidak short dan tidak tak terhingga)
2. On kan power trafo ukur nilai tegangan di bagian primer dan di bagian scunder.
3. nilai tegang ada yang s/d 600 Volt. dan 24 volt AC
4 ukur setelah bridge / penyearah nya untuk DC nya.
5 check fuse
6 silahkan mencoba bila tidak ketemu juga masalahnya silahkan bawa ke tukang servisce
CARA KERJA TELEVISI

Televisi merupakan alat elektronika yang sangat akrab dengan kita. Musik, film, gosip, dan berbagai berita dapat kita lihat dengan tampilan gambar yang menarik. Bagaimana cara kerja televisi sehingga kita bisa melihat acara-acara yang kitai sukai mirip dengan aslinya?

Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat.

Layar televisi menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak dengan elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna(merah, hijau, biru) inilah yang dikombinasikan dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.

Cara kerja televisi
Agar dapat bekerja dan menampilkan gambar dari stasiun TV favoritmu, televisi terdiri dari bagian-bagian yang saling menunjang agar bisa berfungsi. Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner, Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio.

Berikut ini garis besar cara televisi bekerja (lihat gambar)
1. Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi
2. Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi
3. Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang diterima antena tv lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun RCTI, ANTV, GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner
4. Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan bantuan kamera tv
5. Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar katoda
6. Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan bergerak bolak-balik di layar televisi
7. Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah yang menghasilkan gambar di televisi
8. Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai gangguan
9. Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker